Mahasiswa Tolak Kenaikan STNK dan BBM

Mahasiswa Tolak Kenaikan STNK dan BBM

Aksi di Jalan By Pass Pemuda, Nyaris Ricuh dengan Polisi

KESAMBI – Kenaikan pajak BPKB dan STNK menuai protes dari masyarakat. Kali ini aktivis mahasiswa yang tergabung dalam SM-Prodeo turun kejalan untuk menolak PP 60 tentang kenaikan tarif administrasi kendaraan bermotor.
\"Mahasiswa
Mahasiswa demo sambil bakar ban. Foto: Asep/Rakyat Cirebon

Serikat Mahasiswa Pro Demokrasi (SM-Prodeo) menggelar aksi unjuk rasa yang digelar di perempatan lampu merah jalan pemuda, kemarin.

Mereka membawa beberapa tuntutan, diantaranya menolak adanya kenaikan harga BBM yang dampaknya menyusahkan rakyat kecil, termasuk berimbas kepada meroketnya harga sejumlah bahan pokok.

\"Saat ini, seorang presiden sudah tidak bisa menjalankan amanah konstitusi, khususnya pasal 33 UUD 1945,\" teriak Muhammad Mushlih, koordinator aksi SM-Prodeo.

Selain itu, mereka juga menolak adanya Peraturan Pemerintah (PP) nomor 60 tahun 2016 jenis dan tarif baru penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di jajaran kepolisian, yang mana isinya mengatur kenaikan tarif pembiayaan administrasi kendaraan hingga tiga kali lipat.

\"Kami dengan tegas menolak adanya PP nomor 60 tahun 2016, karena itu sangat tidak pro rakyat,\" lanjut Mushlih dalam orasinya.

SM-Prodeo juga menuntut agar peraturan baru tersebut ditinjau ulang. Pasalnya, dalih pemerintah menaikan tarif administrasi kendaraan bermotor untuk meningkatkan pelayanan publik, yang dimana 8 persen dari pemasukan akan masuk ke kas negara tidak rasional.

Setelah beberapa lama melakukan orasi dan membakar ban, aksi unjuk rasa kemarin juga sempat diwarnai bentrok antara massa dengan kepolisian.

Bentrokan berawal saat mahasiswa memberhentikan truk bermuatan gas elpiji yang sedang melintas, hal tersebut sontak membuat petugas geram dan segera mengambil tindakan.

Tak mempan dengan upaya persuasif kepada para peserta aksi, bentrokan pun tak terhindarkan. Namun beruntung Kapolres Cirebon Kota, AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar yang turut memantau langsung menuju ke tengah arena bentrokan dan memisahkan kedua pihak.

Adi Vivid berhasil menarik mahasiswa ke pinggir jalan sehingga arus lalu lintas di sepanjang jalan Brigjen Dharsono kembali lancar.

Meskipun sempat bersitegang dengan mereka, namun Adi Vivid berhasil menenangkan para peserta aksi.

\"Saya turun untuk memantau langsung aksi ini supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dan benar tadi sempat terjadi tapi berhasil kita redam,\" ungkap Adi Vivid saat diwawancarai sejumlah awak media. (sep)

Sumber: