Telkom Harus Persiapkan Jaringan Hadapi UNBK

Telkom Harus Persiapkan Jaringan Hadapi UNBK

Tunjang Keberhasilan, SMA Negeri 1 Sumber Gelar Pembelajaran TIK

SUMBER - SMA Negeri 1 Sumber Kabupaten Cirebon siap laksanakan ujian Nasional dengan sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada tahun  ini.

\"Pelatihan
Pelatihan TIK di SMAN  1 Sumber. Foto: Dandy/Rakyat Cirebon

Akan tetapi pihak sekolah meminta agar pihak Telkom juga ikut menyiapkan jaringan agar tidak lelet dan mengganggu ujian siswa.

Dari tahun ke tahun sistem ujian nasional selalu mengalami perbaikan, semua itu dilakukan untuk mengimbangi perkembangan teknologi dengan dunia pendidikan.

Salah satu sistem yang dicanangkan pada tahun 2017 ini adalah UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer).

Dimana, UN nantinya akan dilakukan dengan menggunakan komputer yang dilengkapi perangkat lunak (software) yang khusus dikembangkan untuk Ujian Nasional (UN) dengan tingkat kesulitan yang sama dengan UN tertulis.

UNBK ini sebenarnya sudah dicanangkan sejak tahun 2015 lalu meskipun masih bersifat merintis.

Persoalan tersebut banyak tanggapan yang bersifat mendukung dan sebaliknya, dengan sistem UNBK banyak pihak sekolah yang mempersiapkan kebutuhan agar sekolahnya siap melaksnakan UNBK pada tahun 2017.

Salah satu sekolah di Kabupaten Cirebon SMA Negeri 1 Sumber merupakan salah satu sekolah yang sudah siap jika siswa kelas XII nanti melaksnakan UNBK.

Sudah banyak persiapan yang dilakukan pihak sekolah untuk bisa melaksnakan UNBK nanti, dari mempersiapkan komputer yang cukup untuk melakukan UN sampai dengan mempersiapkan jaringan internet untuk menunjang keberhasilan UNBK.

“Secara keseluruhan kami pihak sekolah sudah siap jika harus melakukan UNBK pada tahun ini, Kami juga sudah mempersiapkan semuanya sejak dulu tentang perlengkapan yang dibutuhkan untuk menunjang berjalanya UNBK,” jelas kepala  sekolah SMA Negeri 1 Sumber Drs Herri Purnama saat ditemui di kantornya.

Selain mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan, Herri mengaku pihaknya juga mempersiapkan siswanya untuk menghadapi UNBK nanti.

Tentu dengan melakukan beberapa langkah seperti pembelajaran TIK yang dilakukan pihak sekolah agar siswa mengenal sistem yang ada dalam komputer.

“Meskipun perbedaan hanya pada tarap media ujianya saja yang dulu dengan kertas nanti dengan media komputer, kami harus berikan pemahaman ke siswa agar siswa tidak kaget, dan itu sudah beberapa kali kami lakukan,” kata Herri

Diakatakan Herri, dari semua hal yang berkaitan dengan UNBK ada yang membuat pihak sekolah kawatir jika tidak dipersiapkan dengan baik. Kekawatiran itu terletak pada jaringan internet ketika sedang melakukan ujian nanti.

“Karena cuma itu yang tidak bisa di prediksi oleh kami, mangkanya saya berharap jika memang semua sekolah dituntuk untuk melakukan UNBK pada saat ujian nanti pihak Telkom mempersiapkan jaringan agar tidak ada kendala, yang nantinya merusak kegiatan UNBK,” tegas Herri.

SMK Muhammadiyah LA Masih Kekurangan Unit Komputer

Sementara itu,  SMK Muhammadiyah Lemah Abang mengaku masih terkendala terhadap pengadaan unit komputer.

Pihak sekolah juga masih bingung dengan alat yang harus disediakan menjelang UNBK.

“Di sekolah kami ini ada 432 siswa yang akan mengikuti ujian, dan pengadaan komputer kan harus sepertiga dari jumlah itu, belum lagi ditambah dengan untuk komputer cadangannya. Sementara ini hanya ada 70 unit komputer. Harusnya punya 190 unit. Jadi harus bagaimana lagi,” kata Abdul Hadi Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Lemah Abang.

Terkait dengan iimbauan Kepala Dinas untuk memusyawarahkan dengan Wali Murid dalam hal pengadaan unit komputer.

Pihaknya mengaku tidak ingin membebani wali murid dalam hal pengadaan unit komputer untuk ujian siswanya.

“Soal itu, saya tidak setuju dan tidak mau merepotkan wali murid dalam hal ini. Bagaimana pun juga, saya punya hati,” kata dia.

Ia bersyukur karena ada bantuan berupa 5 unit komputer dari Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno SH MH.

“Dengan adanya bantuan dari Pak Eddy ini, saya jelas sangat mengapresiasi,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Disdik Kabupaten Cirebon, H Asdullah Anwar mengakui, terkait kebijakan Kemendikbud RI tersebut, pihaknya sudah mengetahui dari hasil rapat di Jakarta belum lama ini.

Untuk itu, katanya, meski dalam keterbatasan fasilitas untuk menerapkan UNBK di 2017 ini, pihaknya siap sesuai dengan yang diinstruksikan pihak kementerian.

Asdullah mengakui akan mendatangi SMP-SMP mana saja yang sudah siap.

Sebab kalau SMA sekarang sudah menjadi tanggung jawab provinsi, tetapi tahun lalu sudah ada beberapa yang melaksanakan UNBK.

Ia melanjutkan, untuk kesiapan agar penerapan UNBK di daerahnya bisa terwujud dengan baik, di tahun sebelumnya pun disiasati dengan mengundang wali murid untuk memusyawarahkan terkait pelaksanaan UNBK yang kendalanya yakni kekurangan fasilitas berupa komputer.

Agar para wali murid meminjamkan komputer atau laptop selama kegiatan UNBK berlangsung.  (kim/dym/mgg)

Sumber: