Bantuan Alat Tangkap Nelayan Tidak Efektif

Bantuan Alat Tangkap Nelayan Tidak Efektif

GEBANG – Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon melalui Koperasi Laskar Ciberes mendapatkan bantuan alat tangkap berupa jaring millenium untuk 26 nelayan.
\"Suherman\"
Suherman. Foto: Kim/Rakyat Cirebon

Akan tetapi, pemberian bantuan dipertanyakan keefektifannya oleh beberapa kalangan.Hal itu tampak pada penyerahan bantuan yang diberikan kepada sebagian koperasi.

Salah satunya seperti Koperasi Laskar Ciberes Gebang Kabupaten Cirebon, yang diketuai oleh Nurheryanto mengungkapkan.

Pihaknya mengaku mendapatkan bantuan berupa alat tangkap untuk nelayan yang tergabung dalam koperasinya.

“Penggantian alat tangkap ini untuk nelayan kecil, terutama bagi para nelayan yang memiliki perahu dan juga sekaligus sebagai pekerjanya. Data yang kita himpun itu ada 80 nelayan yang diajukan hanya 67, dan yang lolos itu hanya 26 orang nelayan yang dapat bantuan alat tangkap,\" kata dia.

Dikatkanya, pemberian bantuan tersebut, kata dia, dirasa tidak efektif. Karena, banyak nelayan yang menukarkan alat tangkap dari pemerintah tersebut.

“Memang banyak nelayan yang melakukan penukaran dan penjualan alat tangkap jaring millenium setelah diberikan bantuan. Bantuan alat tangkap jaring millenium atau gilnet itu, dari pemerintah pusat. Pada dasarnya, pemerintah kan berupaya untuk memberikan usaha terbaik, dengan adanya pelarangan menggunakan alat tangkap jenis trol dari peredaran dan diganti alat tangkap yang ramah lingkungan,\" kata Nurheryanto.

Sementara itu, hal itu juga dipertanyakan oleh Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cirebon.

Padahal, inisiatif pemerintah tersebut bertujuan untuk mengajak kepada semua nelayan agar dapat menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan dan tidak merusak ekosistem laut. Akan tetapi, hal itu dinilai memebebani nelayan.

Ketua HNSI Kabupaten Cirebon, H Suherman mengaku, pihaknya, bantuan alat tangkap nelayan dari pemerintah tersebut, kurang efektif.

“Karena para nelayan punya lebih dari lima alat tangkap. Jadi, bantuan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan seperti jaring millenium tidak dipakai nelayan atau dijual oleh mereka, karena tidak berfungsi,” kata dia.

Dikatakan, bantuan alat tangkap kepada nelayan yang tidak dibutuhkan oleh nelayan hanya akan sia-sia.

“Apalagi, nelayan di sini terutama, banyak yang masih menggunakan alat tangkap arad dan garok. Kalau mereka yang menggunakan arad dan garok dipaksa untuk menggunakan alat tangkap jaring millenium atau gillnet, maka mereka tidak bisa menggunakannya. Makanya dianggap tidak ada gunanya bantuan tersebut,” kata dia.

Kecuali, kata dia, alat tangkap tersebut, diberikan kepada perahu nelayan besar.

“Kalau disini kan kebanyakan nelayan kecil. Dan mereka kebanyakan menggunakan arad dan garok, makanya alat tangkap yang diberikan pemerintah tidak efektif bagi mereka nelayan kecil,” kata dia. (kim)

Sumber: