Sunjaya: Waktu Bupati Habis untuk Rakyat

Sunjaya: Waktu Bupati Habis untuk Rakyat

Pernyataan Rakhmat Dituding Salah, Kerja untuk Warga Tak Perlu Diomongin

SUMBER – Tudingan mantan calon wakil bupati tahun 2013, H Rakhmat SE yang meminta tokoh politik termasuk incumbent fokus bekerja nyata untuk rakyat dianggap salah alamat.

\"bupati
Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra saat menyapa warganya. dok. Rakyat Cirebon

Bantahan itu disampaikan Bupati Cirebon Drs H Sunjaya Purwadisastra MM MSi di sela-sela pelantikan Kepala Desa Kedongdong Kidul Kecamatan Dukupuntang, kemarin.

Sebagai bakal calon dari incumbent, lanjut Sunjaya, justru dirinya meluangkan seluruh waktunya untuk kepentingan masyarakat.

“Ya anggapannya salah, masa tidak memikirkan rakyat. Itu sih tidak usah diomongin lagi juga sudah dikerjakan,” imbuh Sunjaya yang digadang-gadang akan maju lagi di pilkada 2018 mendatang.

Dijelaskan Sunjaya, sebagai bupati, waktunya diluangkan untuk mengurusi masyarakat.

“Namanya calon bupati harus memikirkan rakyat apalagi kalau jadi bupati ya harus lebih memikirkan,” paparnya.

Sebagai bukti, selalu memperhatikan masyarakat Kabupaten Cirebon, dirinya saat di luar jam kantor, meluangkan waktu untuk menerima tamu.

“Jadi waktu bupati habis untuk rakyat. Saya setiap hari menerima tamu sampai jam 12 malam. Anak-anak saya sampai ngeluh kapan ada waktu untuk jalan-jalan bersama, tapi ini risiko sebuah jabatan jadi tidak apa-apa,” paparnya.

Sebelumnya, politisi menganggap adu statemen beberapa hari yang lalu antara Muhamad Luthfi dan Sunjaya Purwadisastra kurang etis.

Sebab, banyak persoalan daerah seperti kemiskinan, sampah dan banjir yang memerlukan kerja nyata untuk menyelesaikannya.

“Mereka mau melakukan apa sebenernya itu sah-sah saja, hanya saja sebelum mementingkan kepentingan pribadi untuk pilkada 2018, alangkah baiknya jika sejahterakan rakyat dulu. Karena masyarakat butuh peranan dari pemerintah atupun bakal calon, buktikan jangan hanya wacana saja,” ungkap Rakhmat.

Sebagai warga Cirebon, Rakhmat mengaku prihatin melihat sejumlah persoalan daerah tersebut.
Oleh karena itu sebagai orang yang berada di luar birokrat, dirinya ikut membantu menyelesaikan sesuai dengan kemampuan.

“Nanti juga masyarakat yang menilai sendiri, pilkada masih cukup jauh. Jadi lakukan saja kerja-kerja nyata untuk rakyat,” imbuhnya. (ari)

Sumber: