UNBK Terkendala Ketersediaan Komputer

UNBK Terkendala Ketersediaan Komputer

Disdik Minta Orang Tua Siswa Pinjamkan Laptop 

SUMBER –  Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon mengakui, masih mengalami keterbatasan fasilitas dalam menerapkan sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
\"kadisdik
Kadisdik kabupaten Cirebon Asdullah Anwar. dok. Rakyat Cirebon

Meski demikian, Disdik siap menjalankan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, belum lama ini Kemendikbud RI telah mengeluarkan kebijakan penerepan UNBK di 2017 baik di tingkat SMP, SMA, SMK/sederajat.

Dan tidak ada lagi tender penggandaan naskah ujian seperti UN sebelumnya.

Namun demikian, Kemendikbud pun menyarankan untuk pelaksanaan UNBK bagi sekolah-sekolah yang belum memiliki fasilitas komputer, agar numpang di sekolah terdekat yang sudah siap dan memiliki komputer yang memadai.

Khususnya, bagi peserta UN yang berada di daerah terpencil, Kemendikbud pun bakal menyiapkan percetakan untuk menggandakan soal UN dalam jangka waktu yang mepet dengan pelaksanaannya.

Kepala Disdik Kabupaten Cirebon, H Asdullah Anwar mengakui, terkait kebijakan Kemendikbud RI tersebut pihaknya sudah mengetahui dari hasil rapat di Jakarta belum lama ini.

Meski dalam keterbatasan fasilitas dalam menerapkan UNBK di tahun ini, pihaknya siap menjalankan instruksikan kementerian.

“Jadi nanti kami akan mendatangi SMP-SMP mana saja yang sudah siap. Sebab, kalau SMA sekarang sudah menjadi tanggung jawab provinsi, tetapi tahun kemarin juga sudah ada beberapa yang melaksanakan UNBK,” kata Asdullah.

Ia melanjutkan, kesiapan agar penerapan UNBK di daerahnya bisa terwujud dengan baik, di tahun sebelumnya pun disiasati dengan mengundang wali murid untuk memusyawarahkan terkait kendala pelaksanaan UNBK.

Diantaranya, para wali murid diminta meminjamkan komputer atau laptop kepada anaknya selama kegiatan UNBK berlangsung.

“Alhamdulillah, responnya sangat baik. Karena dari dana BOS sendiri untuk pembelian komputer itu ketentuannya tidak boleh lebih dari lima unit. Maka salah satunya harus ada partisipasi orang tua atau wali murid,” ungkap Asdullah.

Selain itu, kata dia, jika dari hasil musyawarah dengan wali murid masih terdapat kekurangan komputer, maka solusi lainnya, yakni memanfaatkan SMA/SMK terdekat dengan sistem.

Nantinya, kata dia, sebagian peserta ujian akan ditampung pada sekolah-sekolah tersebut dalam pelaksanaan UNBK di tahun ini.

Ia mencontohkan, jika salah satu SMP memiliki 300 peserta ujian dan hanya memiliki 50 unit komputer, maka untuk memenuhi 30 persennya masih kurang 40 unit komputer.

Maka untuk memenuhi kekurangannya yakni sebanyak 40 peserta ujian akan disentralkan ke SMA/SMK terdekat.

Sebab, katanya, selain ujian tingkat SMA dengan SMP tidak berbarengan, juga UNBK akan dilaksanakan dalam tiga shift dalam satu hari.

“Paling solusinya seperti itu kalau memang dipaksakan. Sebab bisa saja nanti ada kebijakan lain, mana saja sekolah-sekolah yang harus dipaksakan menggunakan UNBK dan mana yang tidak harus dipaksakan,” ungkap Asdullah.

Sejauh ini, lanjutnya, SMP di Kabupaten Cirebon belum pernah menjalankan sistem ujian UNBK.

Tahun kemarin saja, baru tujuh SMK dan MA saja yang sudah menggunakan UNBK.

Meski demikian, di 2017 ini, sudah ada satu SMP yang benar-benar siap, yakni SMP 1 Sumber.

Karena saat ini sekolah tersebut sudah memiliki 150 unit komputer.

Asdullah menjelaskan, jumlah SMP negeri yang ada di Kabupaten Cirebon saat ini berjumlah 70 sekolah. Sedangkan untuk SMP swastanya yakni terdapat sebanyak 80-an sekolah.

“Dan dari jumlah itu, yang sudah benar-benar menyatakan siap hanya SMPN 1 Sumber saja. Sedangkan yang lainnya kemungkinan besarnya akan menumpang di SMA/SMK jika memang dipaksakan untuk UNBK,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Adin Imaduddin Nur mengatakan, ada empat sekolah yang sudah siap menggelar ujian berbasis komputer tersebut.

Keempat sekolah yang dimaksud adalah Sekolah Menengah Pertama Kristen (SMPK) Penabur, SMP Santa Maria, SMP Wahidin serta SMP Pelita Bangsa.

\"SMA kan sudah dilepas ke Provinsi, dan untuk UNBK di SMP, di Kota Cirebon sudah siap empat sekolah untuk menyelenggarakan itu,\" ungkap Adin kepada rakcer.

Mengenai alurnya, setiap sekolah yang sudah siap menggelar UNBK mendaftarkan diri kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia dengan melalui Dinas Pendidikan di daerah masing-masing.

Setelah itu, Dinas Pendidikan akan memberikan rekomendasi dan melanjutkannya kepada Dinas Pendidikan di tingkat provinsi hingga ke kementrian.

\"Setiap sekolah kalau sudah siap bisa mendaftarkan sekolahnya ke kita, nanti kita ajukan ke kementrian dengan diketahui disdik Provinsi,\" ujar Adin.

Proses pada tahap selanjutnya setelah diajukan, keempat sekolah tingkat menengah pertama yang sudah menyatakan kesiapan menggelar UNBK di Kota Cirebon akan dipantau langsung oleh kementrian, mulai dari pengecekan sarana dan prasarana, ketersediaan SDM, kekuatan jaringan hingga operatornya.

\"Ya keempatnya sudah siap-siap dari sekarang, karena nanti mereka akan di cek kementrian dan provinsi, perangkatnya, jaringannya dan lain-lainnya,\" jelas Adin.

Sampai saat ini, lanjut dia, beberapa sekolah yang siap baru berasal dari sekolah-sekolah yang menyandang status sekolah swasta saja.

Sementara untuk sekolah negeri, dikatakan Adin, masih banyak menemui kendala teknis dan fasilitas, seperti ketersediaan jumlah komputer belum merepresentasikan jumlah siswa peserta UN yang terdaftar di sekolahnya, ditambah kendala jaringan yang belum memungkinkan.

Meski demikian, beberapa sekolah negeri sudah mulai mempersiapkan diri untuk melakukan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

\"Memang yang siap itu baru dari sekolah swasta saja, tapi SMPN 1 dan SMPN 5 juga sudah mulai persiapan, mereka sudah punya rencana juga untuk UNBK,\" lanjut Adin.

Disoal mengenai kesiapan dari sekolah-sekolah negeri, Adin menambahkan, ada hambatan yang ditemukan bermuara kepada permasalahan anggaran.

Dimana beberapa sekolah yang memiliki rencana untuk menggelar UNBK masih belum bisa memenuhi kriteria karena terganjal ketersediaan perangkat serta ruangan.

\"Sebenarnya untuk sekolah negeri juga sudah pada siap, tapi yang masih ada beberapa fasilitas yang belum lengkap, ya itu, kembali ke masalah anggaran,\" pungkasnya. (ari/sep)

Sumber: