Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Terus Meningkat

Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Terus Meningkat

KESAMBI - Angka kekerasan s*ksual terhadap anak dan perempuan dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari data yang dimiliki oleh Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) RSUD Gunung Jati Kota Cirebon.
\"stop
Stop kekerasan terhadap perempuan dan anak. Foto: Asep/Rakyat Cirebon 

Data yang berhasil diperoleh wartawan koran ini dari PPT RSUD, menyebutkan bahwa di tahun 2016, angka kekerasan s*ksual terhadap anak dan perempuan meningkat hingga seratus persen.

Jika 2014 ada 33 kasus, tahun 2015 hanya ada 37 kasus, maka di tahun 2016 telah terjadi sebanyak 67 kasus kekerasan.

Selain memiliki data angka kekerasan s*ksual, PPT RSUD Gunung Jati juga merilis angka kekerasan fisik terhadap anak dan perempuan, dimana untuk tahun 2016 hanya terjadi sebanyak 28 kasus saja.

Sebelumnya, ditahun 2015 berhasil menekan angka kekerasan fisik hingga nol persen dan tahun 2014 ada 42 kasus.

Sementara itu untuk kasus kekerasan psikis terhadap anak dan perempuan, dari tahun ke tahun grafiknya terlihat menurun, jika pada tahun 2014 ada sebanyak, 42 kasus, di tahun 2015 ada 39 kasus, maka di tahun 2016 kemarin hanya terjadi sebanyak 23 kasus saja.

Data yang dipaparkan diatas belum termasuk angka kekerasan yang disebabkan oleh penelantaran keluarga serta faktor ekonomi dan diperkirakan kekerasan yang terjadi akibat keduanya relatif stabil.

Data-data tersebut juga merupakan data kasus yang ditangani oleh PPT RSUD Gunung Jati dan terjadi di semua daerah di Wilayah III, namun tetap di dominasi oleh Kota dan Kabupaten Cirebon.

Koordinator Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) RSUD Gunung Jati Kota Cirebon, dr Siska menyampaikan bahwa hingga saat ini, kekerasan terhadap anak dan perempuan masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah Kota Cirebon.

Tentu bukan saja menjadi pemerintah pemkot, kasus kekerasan juga semestinya menjadi perhatian seluruh elemen masyarakat.

\"Kekerasan terhadap anak dan perempuan hingga saat ini masih menjadi PR di Kota Cirebon, masih banyak sekali yang harus kita bicarakan masalah kekerasan itu,\" ungkap dr Siska saat diwawancarai wartawan koran ini di RSUD Gunung Jati, kemarin.

Terlepas dari jumlah kasus yang sudah tercatat di PPT, sambunya, yang harus lebih diperhatikan adalah angka tersebut hanya angka yanng dilaporkan saja, belum termasuk kasus-kasus kekerasan lain yang tidak dilaporkan.

\"Di rumah sakit itu sebagai hilir saja, belum lagi kasus yang tidak dilaporkan, karena menurut data di Jawa Barat di Kota Cirebon ini ada lebih dari 600 kasus, jadi masih ada setengahnya kasus lain yang perlu ditangani,\" tuturnya. (sep)

Sumber: