Jembatan Terancam Ambruk, Kuwu Minta Bantuan BBWSCC

Jembatan Terancam Ambruk, Kuwu Minta Bantuan BBWSCC

SUSUKANLEBAK – Pascabencana longsor yang terjadi beberapa waktu lalu, sekitar tujuh rumah warga di Desa Kaligawe, Kecamatan Susukanlebak, Kabupaten Cirebon, terancam longsor.
\"pemdes
Pemdes Kaligawe pantau longsor. Foto: Kim/Rakyat Cirebon

Untuk mengantisipasi adanya peristiwa yang tidak diinginkan, Pemerintah Desa (Pemdes) Kaligawe, rutin melakukan pemantauan ke lokasi longsor.

Bukan hanya rumah warga, akses jembatan yang berada di desa Kaligawe, juga terancam terkena longsor dan terancam putus.

Jembatan yang baru rampung dibangun beberapa bulan lalu tersebut, kondisinya menghawatirkan.
Pasalnya, dinding tebing dan pondasi jembatan, terlihat tergerus oleh aliran sungai Cimanis.

Kuwu Desa Kaligawe, Entis Sutisna mengungkapkan, longsor yang terjadi di desanya tersebut, sering terjadi pada musim hujan.

“Waktu itu, pada hari Senin tanggal 12 Desember kemarin, kejadian paling parah. Dan dampaknya, 7 rumah terancam longsor. Padahal, sejak tahun lalu, longsor juga sering terjadi. Tapi tidak seperti sekarang yang berskala besar,” katanya.

Hujan deras disertai angin kencang, lanjut Entis, membuat Sungai Cimanis meluap dan akhirnya menggerus senderan yang ada di pinggiran sungai.

“Akhirnya terjadi longsor. Dan longsor tersebut mengancam tujuh rumah warga dan jembatan yang baru rampung dibangun beberapa bulan lalu,” katanya.

Untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan, pihaknya langsung melakukan langkah cepat dengan memberikan laporan dan permohonan bantuan ke pihak pemerintah daerah maupun ke pihak BBWS Cimanuk Cisanggarung Cirebon.

“Karena takut terjadi lonsgsor dan mengakibatkan rumah warga terkena lonsgor, kami segera koordinasikan ke Pemda dan BBWSCC untuk segera mengambil tindakan,” katanya.

Sebelumnya, pihak desa bersama Muspika Susukanlebak, langsung melakukan pengecekan ke lokasi.

Camat Susukanlebak, Yono Purnomo mengaku prihatin dengan adanya kondisi 7 rumah yang terancam serta jembatan yang juga terancam terkena longsor.

“Saya perihatin. Untuk itu, Insya Allah kami akan berusaha maksimal untuk segera melakukan langkah-langkah, ini sudah tidak bisa didiamkan lagi,” katanya.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan segera melaporkan langsung ke tingkat atas dan membuat permohonan untuk segera dilakukan tindakan cepat agar longsor ini tidak semakin meluas.

“Kami akan segera koordinasikan soal ini ke pemda agar segera diperhatikan,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada kepala desa setempat agar sering melakukan pengecekan serta antisipasi.

“Kami imbau kepada kuwu setempat agar sering melakukan pemantauan bersama Tagana. Hal itu sambil kita menunggu tindakan dari pemerintah daerah,” katanya. (kim)

Sumber: