Disdik Akui Kota Cirebon Minim Minat Baca
Dalam peringatan Hari Ibu tahun ini, SMAN 3 Cirebon mengeglar festival literasi, yakni dengan kegiatan membaca dan menulis selama enam bulan.
Kepala SMAN 3 Kota Cirebon, Naning Priyatningsih mengatakan, selain peringatan Hari Ibu, kegiatan fistival literasi itu diperingati juga sebagai acara puncak Hari Jadi SMAN 3 Kota Cirebon.
Pihaknya berencana akan mengundang orangtua murid.“Nanti kita akan undang orangtua murid, ini dilakukan agar orang tua murid melihat hasil kreativitas anak-anaknya,” ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, kegiatan tersebut diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai budi pekerti agar menghormati dan menghargai orang tua.
Naning juga sangat mengapresiasi kegiatan festvial literasi tersebut. Karya yang dihasilkan siswanya sangatlah menarik.
“Tadi kita lihat ada salahsatu kelas yang membuat komik sosiologi, cerita, rangkuman buku, puisi, cerpen dan lain-lainnya. Ini sangat luar biasa tentunya,” ucapnya.
Pihaknya merencanakan program literasi. Rencananya setiap kelas akan diwajibkan terlebih dahulu untuk membaca sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas. Namun, waktu yang digunakan hanya 15 menit.
“Harapan dari kegiatan literasi dan budaya membaca ini bisa membuka jendela dunia dengan menambah wawasan kepada anak didik kita,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Jaja Sulaeman melalui Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen) Disdik Kota Cirebon, Sri Wahyuninghadi mengatakan, gerakan literasi tersebut sejatinya merupakan program prioritas dari pemerintah pusat.
Digulirkannya program literasi itu, sambungnya, untuk meningkatkan budaya membaca dan menulis.
“Karena hal ini dapat melatih dan meningkatkan minat baca, sekaligus menumbuhkan nilai budi pekerti. Target utama kita melalui program ini adalah menanamkan budi pekerti melalui membaca serta membiasakan diri untuk menulis,” kata Yuni.
Yuni juga mengapresiasi kepada SMAN 3 Kota Cirebon yang telah menyelenggarakan kegiatan festival literasi serta mendapatkan bantuan anggaran dari pemerintah untuk menggelar kegiatan literasi.
“Diwajibkan kepada seluruh pelajar ketika masuk sekolah itu diberi waktu 15 menit untuk membaca buku-buku, baik yang berkaitan dengan mata pelajaran maupun tidak,” ungkapnya.
Dibandingkan dengan tahun lalu, lanjutnya, program literasi ditahun ini menunjukan ada peningkatan.
Pasalnya, realisasi program literasi dimasing-masing sekolah belum menemui kendala yang berarti.
“Target kita adalah tingkatkan budaya membaca, karena selama ini budaya baca di kita sangat kurang,” tandasnya. (man)
Sumber: