Pelajar Naik Kontainer Jadi Pemandangan Sehari-hari

Pelajar Naik Kontainer Jadi Pemandangan Sehari-hari

KESAMBI – Ulah sekelempok pelajar satu ini tak patut dicontoh. Selepas pulang sekolah mereka terlihat menumpang kontainer yang dipergunakan untuk mengangkut barang namun ditumpanginya.
\"pelajar
Pelajar menantang bahaya. Foto: Zein/Rakyat Cirebon

Selain membahayakan diri sendiri juga rawan dijadikan tindakan tawuran antar pelajar.
pedagang kaki lima di By Pass Sudarsono Sabri, mengaku dirinya kerapkali menyaksikan gerombolan pelajar yang menghadang mobil kosong yang melintas di jalan.

“Ampir tiap hari saya lihat gerombolan pelajar ngadang mobil. Aslinya kan itu bisa memahayakan diri sendiri kalau tidak berpengalaman,” ungkapnya.

Disampaikan Sabri, bahwa perlu adanya pengawalan dari setiap pihak agar tidak menimbulkan permasalahan lalu lintas yang diakibatkan dari aktifitas pelajar.

“Baiknya memang pihak berwajib bisa stay di jalan utama ini agar bisa mengurangi kebisaan pelajar yang sering memberhentikan mobil sembarangan dan ngompreng gitu, kan mengganggu dan biar berkurang dampak yang akan ditimbulkannya, kan banyak anak tawuran dengan naik mobil gituan,” umpatnya kesal.

Maul sopir truk yang sedang beristirahat mengaku dirinya sesekali dihadang pelajar yang hendak menumpang. Diakui bahwa aktifitas pelajar tersebut kerap mengganggu perjalananya.

“Ya tiap hari sih ngga, tapi sering. Mau gimana lagi, kalau memang kosong dan anak-anaknya banyak, ya saya persilahkan saja,” kata Maul.

Diakuinya bahwa dirinya tidak segan mengancam gerombolan kalau akan mengganggu perjalanan.
“Yang tidak enak, kalau anak-anak mau tawuran naik mobil kita, kan berabe mas,” ungkapnya.

Pelajar sari salah satu sekolah di Cirebon yang tidak mau disebutkan namanya mengaku sesekali memilih ngompreng bersama kawanannya, lantaran tidak memiliki ongkos untuk pulang.

“Ya pernah, tapi ga sering, ikut temen saja karena kebetulan kurang ongkos atau sudah kehabisan, jadi pilihannya ya ngompreng, kebetulan kan banyakan juga,” katanya.

Diambilnya pilihan ngompreng diakui sangat berbahaya untuk keselamatan, baik keselamatan ketika berada di mobil maupun keselamatan dari kawanan pelajar lainnya.

“Aslinya, memang bahaya, tapi karena itu pilihannya. Bahayanya kan pada saat di mobil bisa dilempar anak sekolah lain atau karena terjatuh,” ungkapnya.

Menurutnya, aktifitas ngompreng diakui memberikan pengalaman baru. Terlebih bagi pemula.

“Kalau yang baru pertama kali, pasti seneng tuh, tapi ya itu perlu kehati-hatian, waspada kalau ada anak sekolah lain, kalau kitanya ga macem-macem ga bakalan, kebetulan kelompoknya bukan yang senang tawuran sih,” pungkasnya. (zen/mgg)

Sumber: