Satpol PP Akan Tindak Tegas Pelanggar Perda

Hal ini dinilai melanggar aturan lantaran memakai fasilitas publik serta melanggar estetika kota.
Kasatpol PP Kabupaten Kuningan Deni Hamdani melalui Sekretaris Satpol PP Indra Ishak mengatakan, dasar penindakan ini secara jelas telah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) nomor 3 tahun 2015 tentang penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
Terkait hal ini, masih terlihat salah satu pedagang di Jalan siliwangi (depan ruko siliwangi) yang diduga melanggar karena berjualan sampai di atas trotoar. Bila terus dibiarkan, keberadaan pedagang ini diklaim dapat mengganggu kenyamanan para pejalan kaki serta merusak pemandangan kota.
Menanggapi temuan ini, Indra mengaku pihaknya langsung merjunkan anggota kelapangan dengan memberikan himbauan dan teguran, agar para PKL menjaga keamanan dan kebersihan sebelum dan sesudah berjualan, merapihkan kembali dan membawa tempat berjualan seperti meja, grobak ketika usai berjualan.
“Apabila masih didapati tempat berjualan ditrotoar ataupun bahu yang ditinggalkan dilokasi berjualan, langsung akan kamo tertibkan,” tandasnya.
Selain tempat PKL, kata Indra, pihaknya juga akan melakukan pengawasan dan pembinaan, terhadap para pengusaha warnet dan TV kabel, sekaligus sosialisasi perda no 9 tahun 2005 tentang ketentuan izin penyelenggara informasi dengan ancaman kurungan tiga bulan atau denda Rp5.000.000.
“Dalam patrol tersebit, kami menemukan pengusaha TV kabel di Kelurahan Sukamulya yang tidak memiliki izin, kami langsung berikan teguran agar pengusaha untuk melengkapi berkas perizinannya,” terangnya.
Tindakan tegas juga dilakukan oleh petugas terhadap para pengunjung komplek perkantoran Pemkab Kuningan tepatnya di komplek Kuningan Islamic center, tindakan tegas ini dilakukan lantaran setiap sore dikawasan tersebut sering dijadikan atraksi ataupun balapan sepeda motor oleh para pemuda, bahkan tak jarang dari mereka yang terjatuh dari sepeda motornya.
“Intinya kami berharap masyarakat bisa memiliki kesadaran masing-masing khususnya dalam memahami tidak diperbolehkanya memakai ruang publik seperti ini. Kami tidak melarang mereka untuk berkunjung ke KIC, namun tetap harus mematuhi aturan yang berlaku,” pungkasnya. (ale)
Sumber: