Mesin Mati di Ketinggian Seribu Kaki

Mesin Mati di Ketinggian Seribu Kaki

Pesawat Cessna Jatuh di Areal Persawahan, Dua Awaknya Syok Berat 

MUNDU – Pilot pesawat Cessna 172 milik PT Angkasa Aviation Acedemy School yang jatuh di areal persawahan, Desa Banjarwinangun, Kecamatan Mundu diketahui sempat terjebak di dalam pesawat.
\"olah
Olah tkp  pesawat cessna. Foto: Sudriman/Rakyat Cirebon  

Hal itu diakui oleh salah satu saksi mata, yakni Satari (45), warga Setupatok Kecamatan Mundu yang saat itu tengah berada di areal persawahan tempat jatuhnya pesawat Cessna 172 dengan nomor registrasi PK WTK itu.

Dikatakan Satari, sebelum pesawat tersebut jatuh, mesin pesawat sudah mati.

“Dari arah barat ke timur, kemudian jatuh. saat kami hendak menolong pilot, si pilot minta gunting buat motong sabuk pengaman,” katanya.

Satari menjelaskan, lebih dari lima menit sang pilot berhasil keluar. Menurutnya, tak ada luka serius yang dialami oleh kedua pilot yang menerbangkan pesawat.

Saat dirinya menolong, sambung Satari sang pilot sempat mengatakan kepada dirinya bahwa jatuhnya pesawat bukan dikarenakan kehabisan bahan bakar.

“Kejadian itu kurang lebih jam sembilanan, tidak ada korban lain selain pilot,” ucapnya.

Sementara itu, Komandan Pos TNI AU S Sukani, Penggung Cirebon, Kapten Lek Marno mengungkapkan, pesawat sempat hilang kontak dengan menara Bandara Penggung Cirebon sekitar pukul 09.02. Marno belum dapat memastikan penyebab jatuhnya pesawat latih tersebut.

“Penyebab belum diketahui pasti, tapi pesawat sempat mengalami mesin mati pada ketinggian 1.000 kaki sebelum kemudian mendarat darurat di sawah,” bebernya.

Dia meyakinkan, sebelum berangkat pada 08.30 WIB kondisi pesawat normal.

Pengecekan sebelum tinggal landas, dipastikannya, selalu dilakukan untuk menentukan kelayakan terbang pesawat bersangkutan.

Ketika itu, kata Marno, tak ada hal mengkhawatirkan sehingga digunakan terbang untuk latihan seperti biasa.

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Indra Jafar di tengah peninjauan menyebutkan, pesawat ditumpangi dua orang, yakni Pilot Dana Aviantara dan seorang siswa penerbangan, Novriyandi Akbar. Keduanya dipastikan hanya mengalami luka ringan pasca kejadian.

“Saat mengalami mesin mati di udara, pilot ambil arah ke kanan dan mendarat darurat. Tak ada korban jiwa, kedua korban hanya luka ringan,” jelasnya.

Hal itu, katanya, sebagaimana pengakuan kedua korban yang setelah pesawat jatuh tetap dapat diajak bicara.

Atas kejadian itu, pihaknya langsung mengamankan lokasi kejadian dengan memberi garis polisi untuk mencegah orang tak berkepentingan masuk.

Sementara itu, Humas dan Protokoler Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Bandung Joshua menyatakan, dua awak pesawat latih tersebut masih mengalami syok berat.

“Meskipun selamat dari musibah ini, akan tetapi kondisi korban masih mengalami syok berat. Ditambah lagi mengalami luka, sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit,” katanya. (man/kim

Sumber: