Pedagang Dadakan Bima Tolak Sterilisasi
Ketua Badan Komunikasi Ikatan Pedagang Kaki Lima (BKI-PKL) Kota Cirebon sekaligus koordinator pedagang Bima, Suhendi menyampaikan, setelah pihaknya menemui Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs Asep Dedi MSi.
Pihaknya diminta untuk turut menyukseskan pelaksanaan PON ke-XIX, yang mana Bima akan menjadi venue dari dua cabang olahraga.
“Pak Sekda minta agar kita ikut menyukseskan PON. Itu kita setuju. Tapi bukan berarti kita tidak boleh berjualan setiap Minggu pagi,” ungkap Suhendi, ditemui di kompleks olahraga Bima, kemarin.
Ia bahkan mengklaim, sekda sudah membolehkan pasar dadakan Minggu pagi untuk tetap beroperasi seperti biasa.
Para pedagang beralasan, pelaksanaan PON masih beberapa pekan lagi. Sehingga sterilisasi dalam waktu dekat dipandang tidak tepat.
“PON kan masih lama. Kita minta Minggu depan masih berjualan. Dan Pak Sekda memperbolehkan,” katanya.
Tak hanya itu, lanjut Suhendi, sekda juga membolehkan pasar dadakan Minggu pagi tetap beroperasi meskipun PON sedang berlangsung.
Dengan catatan, tidak mengganggu aktivitas yang berkaitan dengan PON.
“Kalau misalkan PON dilaksanakan, kita dipersilakan tetap berjualan. Yang penting jangan mengganggu aktivitas PON,” kata dia.
Setelah PON selesai nantinya, Suhendi mengaku, pemkot berjanji akan melibatkan pihaknya untuk membahas lebih matang terkait penataan pedagang di kompleks olahraga Bima.
“Setelah PON, kita akan bahas lagi selanjutnya. Pada prinsipnya, kita mendukung pemerintah untuk menata Bima,” katanya.
Senada disampaikan Korlap Pedagang Bima, Agus Tinar. Menurutnya, para pedagang menolak untuk disterilkan atau relokasi. Untuk mendukung terlaksananya PON dengan baik, pihaknya siap menata diri.
“Makanya kita tidak mau direlokasi atau bahkan disterilkan. Kita siap menata, agar tetap indah dan tidak mengganggu PON,” katanya. (jri)
Sumber: