Selama Tujuh Bulan Ada 50 ODHA Baru

Selama Tujuh Bulan  Ada 50 ODHA Baru

KEJAKSAN - Komisi Penanggulangan aids (KPA) Kota Cirebon sejak Januari 2016 menemukan 50 kasus baru atau Orang Dalam HIV AIDS (ODHA). Paling banyak penyebarannya di dua Kecamatan yakni Harjamukti dan Kesambi.
\"Sri
Sri Maryati. Foto: Asep/Rakyat Cirebon

Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Sekretaris KPA Kota Cirebon, Sri Maryati saat ditemui wartawan koran ini, kemarin. \"Dari semua kasus yang kita temukan di tahun 2016 ini, dua angka tertinggi masih ada di dua Kecamatan,\" ungkap Sri Maryati kepada Rakcer.

Dari semua kasus tersebut, lanjut dia, itu merupakan jumlah keseluruhan, baik warga Kota Cirebon asli maupun pendatang, untuk penemuan diluar warga Kota Cirebon sendiri dikatakannya mencapai angka 36 kasus. Untuk 14 penemuan kasus HIV yang merupakan warga Kota Cirebon sendiri.

Dia akui dengan angka tersebut pihaknya sudah mampu menekan angka penularan HIV di Kota Cirebon dibanding sebelumnya.

\"Itu merupakan jumlah keseluruhan ya, sementara untuk kasus baru di Kota Cirebon itu ada 14 kasus saja,\" lanjut dia.

Dari kasus HIV yang ditemukan, penularan masih didominasi oleh prilaku s*ks yang bersifat heteros*ksual, yakni ditularkan dari hubungan s*ks berbeda jenis.

Walaupun begitu, KPA sendiri sebetulnya memiliki beberapa sasaran di setiap komunitas yang merupakan populasi rentan penularan.

Diantaranya adalah kelompok LGBT, Wanita Penjaja S*ks (WPS), Transgender atau waria serta para pecandu narkoba suntik.

\"Untuk penularannya masih didominasi Prilaku heteros*ksual,\" ujar Sekretaris KPA Kota Cirebon.

Data di KPA Kota Cirebon sendiri menyebutkan bahwa tercatat ada sekitar 1.400 LGBT di Kota Cirebon, WPS yang terdata ada 273, Transgender 119 serta pecandu narkoba suntik berjumlah 74 orang.

Dengan berbagai program yang digagas KPA, ia mengakui pihaknya terus berupaya untuk menekan angka penularan. diantaranya adalah dengan melakukan penjangkauan terhadap komunitas-komunitas tadi.

Selain itu, upaya preventif lainnya juga terus dilakukan, seperti pemeriksaan dini dengan melakukan tes VCT bagi setiap calon pengantin dan ibu hamil untuk mengurangi resikonya. (sep)

Sumber: