Walikota Ajak Teladani Perjuangan Agus Alwafier
KESAMBI – Masyarakat Cirebon berduka. Salahsatu putra terbaiknya, Dr H Agus Alwafier By MM MBA, meninggal dunia, Selasa pagi (23/8), sekitar pukul 04.15 di kediamannya, Jalan Satria Ujung Nomor 10 Kecamatan Kesambi Kota Cirebon.
Pantauan wartawan koran ini, sejak pagi pukul 07.00, ribuan pelayat mulai dari tokoh masyarakat, kiai, ulama, akademisi, tokoh politik, pemuda, ormas hingga pejabat, silih berganti bertakziah di kediaman Wakil Walikota Cirebon periode 2003-2008 itu.
Sekitar pukul 12.30, Walikota Cirebon Drs Nasrudin Azis SH memberikan kata sambutan dan melepas jenazah almarhum ke tempat peristirahatan terakhir.
Sebelum dikuburkan di pemakaman Desa Tenjolayar Kecamatan Panacalang, tempat kelahiran istri almarhum, jenazah disalatkan di Masjid Al-Ikhlas, tidak jauh dari rumah duka.
Agus Alwafier meninggalkan seorang istri Hj Yayah Rogayah SSi dan tiga anak, yakni Rizki M Akbar, Dzulfikar Hanief dan Fais Anasith.
Kepergian tokoh Muhammadiyah yang pernah maju sebagai calon anggota DPR RI pada 2014 dari Partai Nasdem itu juga meninggalkan duka mendalam bagi Walikota Cirebon, Drs Nasrudin Azis SH.
Menurut orang nomor satu di Kota Cirebon itu, almarhum Dr H Agus Alawafier telah banyak menorehkan prestasi bagi Kota Cirebon, baik dibidang keagaaman maupun pemerintahan.
Dikatakan Azis, dirinya dan masyarakat Kota Cirebon menaruh hormat setinggi-tingginya kepada almarhum.
Politisi Demokrat itu menyatakan, masyarakat Kota Cirebon harus mampu meneladani apa yang telah dilakukan almarhum pada semasa hidupnya.
“Langkah-langkah beliau dalam mengembangkan nilai-nilai keagamaan di Kota Cirebon semoga menjadi tabungan akhirat yang sangat luar biasa bagi almarhum,” kata Azis.
Diakui Azis, masyarakat Kota Cirebon merasa kehilangan tokoh agama yang murah senyum itu.
“Kita harus meneruskan apa yang telah beliau perjuangkan untuk Kota Cirebon ini. Selamat jalan sahabatku. Semoga Allah menempatkan bapak di tempat yang mulia,” kata Azis yang diamini para pelayat.
Sementara itu, salah satu keluarga almarhum, Aang Hasanudin mengatakan, dari rekam medis rumah sakit, almarhum memiliki sebuah benjolan di bagian otak.
“Almarhum terkahir dirawat di RS Pertamina Klayan. Setelah keadaan almarhum sedikit membaik, almarhum dibawa ke rumah,” katanya.
Dikatakan Aang, keluarga sempat membawa ke ahli medis organ otak.
“Tapi di sana menolak, dengan alasan nunggu keadaan lebih membaik lagi. Kita belum sempat kesana lagi, dan Pak Agus wafat,” ungkap Politisi PAN yang juga Anggota DPRD Kuningan itu.
Di mata Aang, almarhum merupakan salah satu saudara yang sangat baik.
Tak hanya sebagai seorang kepala keluarga, menurut Aang, dengan para saudara dan masyarakat pun almarhum merupakan sosok yang mampu bersosialisasi secara baik dan berakhlak yang baik pula.
“Jenazah almarhum bakal dikebumikan di Desa Tenjolayar Kecamatan Pancalang, dimana desa tersebut merupakan tanah kelahiran istrinya,” katanya.
Sejumlah tokoh politik pun berduka dengan pergnya Agus Alwafier. Hal itu seperti yang diungkapkan oleh Ketua DPD PAN Kota Cirebon, Dan Mardani saat takziah di kediaman almarhum.
Dani menyampaikan, dirinya sangat berduka. Di mata Dani, Agus Alwafier merupakan founding father DPD PAN Kota Cirebon, salah satu tokoh masyarakat dan politik yang memberikan kontribusi bagi Kota Cirebon.
“Ketika beliau menjadi ketua partai dan wakil walikota merupakan salah satu tokoh politik yang kuat. Sikap beliau yang sabar dan dalam mengambil keputusan tidak pernah ragu. Beliau tentu sangat berkarakter, terbukti dia memimpin PAN dua kali periode,” papar Dani yang juga sempat menjadi kader almarhum.
Menurut Dani, almarhum merupakan sosok yang dicintai oleh para kadernya dan masyarakat Kota Cirebon.
“Pak Agus itu salah satu perintis pembangunan Islamic Centre dan Attaqwa. Melalui pemikirannya dan tenaganya, alhamdulillah kita bisa merasakan kemegahan Attaqwa,” ucapnya. (man)
Sumber: