Eka Suyatin, Dedikasikan Diri di Dunia Kesehatan

Eka Suyatin, Dedikasikan Diri di Dunia Kesehatan

BERKARIR di usia muda merupakan hal yang positif dan patut diapresiasi. Dalam bidang apapun hal seperti itu tetap menjadi kebanggaan dan harapan setiap orangtua terhadap anak-anaknya.
\"Eka
Eka Suyatin. Foto: Asep/Rakyat Cirebon

Mendedikasikan diri menjadi penata anestesi memang bukan hal yang mudah dan sangat perlu perjuangan juga pengorbanan, terutama pengorbanan waktu.

Hal tersebut sangat dirasakan oleh Eka Suyatin, seorang penata anestesi di salahsatu rumah sakit besar di Cirebon.

“Super sekali pengorbanannya, perlu kesabaran yang ekstra,” ungkap Eka, sapaan akrabnya.

Bekerja sejak hampir satu tahun yang lalu bukan waktu yang sebentar untuk ia membiasakan diri dengan lingkungan yang penuh dengan proses operasi.

Siaga menjadi satu kata yang harus ditaati tatkala dalam kondisi apapun tenaganya diperlukan, bahkan hingga harus bersiaga selama 24 jam nonstop.

“Ya, kadang kita harus begadang kalau ada pasien, saya sudah terbiasa dengan itu,” ujarnya.

Bekerja jauh dari orangtua pun menjadi tantangan sendiri baginya untuk belajar survive. Tak jarang rasa rindu terhadap keluarga terlintas dibenak penata anastesi asal Subang tersebut. Untuk sekadar mengobati kerinduan, ia hanya sesekali pulang.

“Ya pulang juga kalau ada libur saja, belajar mandiri. Disini banyak temen-teman juga, jadi gak kesepian lah,” katanya.

Di balik semua itu, ada kebanggaan tersendiri yang ia rasakan karena bisa memberikan sesuatu untuk orang lain. Berkecimpung di dunia kesehatan memang menjadi impiannya sejak kecil, sehingga ia benar-benar serius menjalani profesinya.

“Selama bekerja melayani pasien ya ada senangnya, kadang ada kesalnya, tapi ini sudah menjadi kewajiban,” ujar lulusan sebuah sekolah kesehatan di Bandung ini.

Ia pun bersyukur dengan aktivitas yang dijalaninya saat ini.

Dari profesinya tersebut, ia belajar banyak hal terkait kehidupan, tentang bagaimana ketika ada di posisi antara keluarga dengan orang lain yang membutuhkan, tentang apa yang harus dilakukan saat kewajiban bertentangan dengan keinginan.

“Saya belajar banyak hal dari profesi ini. Mudah-mudahan kedepan semuanya lancar,” harapnya. (sep/mgg)

Sumber: