Dijanjikan Jadi Pegawai PDAM, Uang Rp205 Juta Lenyap

Dijanjikan Jadi Pegawai PDAM, Uang Rp205 Juta Lenyap

Tak Kunjung Terealisasi, Korban Penipuan Segera Lapor Polisi 

INDRAMAYU - Tergiur janji bisa bekerja di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Darma Ayu, seorang warga Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur rela membayar hingga Rp205 juta.
\"H
H Catu tunjukan bukti pembayaran rekrutmen PDAM. Foto: Tardi/Rakyat Cirebon

Tapi sudah 2 tahun janji dan iming-imingnya hanya pengharapan yang tak kunjung didapatkan.
Korbannya adalah H Catu, warga Blok Condong, Desa Eretan Wetan.

Uang ratusan juta itu diberikan kepada seorang pegawai PDAM Tirta Darma Ayu berinisial AS, C mantan kuwu di Kecamatan Tukdana, dan AT asal Kecamatan Kertasemaya.

Kedua penerima uang itu mengaku bisa memuluskan anaknya bekerja di perusahaan milik pemerintah daerah tersebut. Hingga akhirnya ia memastikan dirinya menjadi korban penipuan dengan modus perekrutan calon karyawan PDAM.

Dituturkan, adanya kesempatan untuk anaknya, Ani Nuryati bekerja di perusahaan daerah dianggapnya sebagai peluang agar tidak menganggur.

Dan AS yang dikenalnya menjanjikan bisa menempatkannya di perusahaan dengan syarat membayarkan sejumlah uang untuk memuluskannya.

Karena keinginan yang kuat, H Catu pun menyepakati dan membayarkan uang sebesar Rp100 juta. Besaran pembayaran itu dibuktikan dengan selembar kuitansi bermaterai.

\"Awalnya yang dari PDAM (AS, red) datang ke rumah sama orang yang ngaku dekat dengan bupati. Uangnya langsung saya serahkan waktu itu. Janjinya SK Dirut PDAM akan cepat keluar,\" ungkapnya, Kamis (18/8).

Lalu selang 3 bulan setelah pembayaran tersebut, SK yang dijanjikan tidak ada kejelasan. Dan mirisnya, H Catu menerima lembaran seolah SK yang kemudian dipastikannya SK palsu.

\"Karena penasaran saya menanyakan langsung, ternyata anak saya tidak terdaftar di PDAM,\" kesalnya.

Diduga untuk menghilangkan kecurigaan H Catu, AS yang berperan sebagai penghubung itu datang dan menyampaikan bahwa SK tersebut palsu.

Kemudian AS kembali melancarkan aksinya dengan membawa rekannya yang merupakan mantan kuwu untuk membujuk H Catu.

\"Dia (AS, red) datang lagi dan menawarkan jasa bersama orang yang katanya mantan kuwu, orang dekat kepercayaannya bupati,\" kata dia.

Dalam perbincangannya, H Catu kembali termakan bualan dan janji. Permintaan AS pun dituruti yang meminta uang sebesar Rp80 juta dan biaya administrasi Rp25 juta.

\"Semuanya Rp205 juta. Kuitansinya ada pakai materai. Waktu bayar anak saya menyaksikan langsung,\" ucapnya.

Setelah beberapa lama kemudian, bualan dan janji AS dan C yang ditagih H Catu mendapat jawaban tidak sesuai harapan.

Keduanya menjawab belum ada peluang untuk menempatkan anaknya di PDAM tersebut.

Selang beberapa bulan, Haji Catu menagih janji kepada keduanya.

Namun selalu dijawab belum ada peluang untuk posisi anaknya yang akan ditempatkan di PDAM Tirta Darma Ayu. Tak ayal, kecurigaan semakin kuat, namun berharap anaknya segera dipekerjakan sesuai janjinya semula.

\"Saya minta ada itikad baik untuk memasukkan anak saya di PDAM, atau mengembalikan uangnya,\" tandas dia.

Jika tidak ada kepastian yang diharapkan, maka satu-satunya pilihan adalah melaporkannya kepada pihak berwajib.

Sementara hingga berita ini ditulis belum ada pernyataan resmi dari pihak PDAM Tirta Darma Ayu. (tar)

Sumber: