Persetujuan Pelaksanaan APBD 2015 Dipaksakan?

Persetujuan Pelaksanaan APBD 2015 Dipaksakan?

Realisasi 100%, Dinas Jangan Hanya Menggugurkan Anggaran

SUMBER – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon, akhirnya menyetujui laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2015.
\"berkas
Berkas persetujuan pemakaian APBD. Foto: Ari/Rakyat Cirebon

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Hj Yuningsih MMPd mengatakan, tahun 2015 silam capaian pemerintah ada peningkatan, dimana realisasi rata-rata mencapai 100 persen.

“Sudah ada kemajuan karena targetnya hampir tercapai semua, ya kira-kira hampir 100 persen semua,” tutur Yuningsih, kemarin.

Dikatakan legislator asal PKB ini, pemerintah baik legislatif maupun eksekutif menginginkan target tercapai. Jangan sampai, kata Yuningsih, anggaran besar namun dinas tidak ada kegiatannya.

“Kita tidak mau dinas menggugurkan angggaran, jadi harus jelas antara besarnya anggaran dengan output-nya,” imbuhnya.

Dalam rapat paripurna yang digelar pada Jumat (12/8) lalu sempat diwarnai interupsi dari sejumlah anggota dewan.

Ada yang memprotes tidak adanya bahan materi pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2015 yang diterima para anggota.

“Masa kita hanya mendengarkan saja, seharusnya kan ada bahan untuk kita baca. Ini kan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2015,” ujar Aan Setiawan.

Anggota dewan lain yang menghujani pimpinan dewan dengan interupsi adalah Supirman.

Sementara itu, dalam sidang paripurna tidak dihadiri semua anggota dewan. Terlihat sejumlah kursi anggota dibiarkan kosong. Di jajaran kursi kepala dinas dan juga camat banyak yang kosong.

Tidak sedikit pejabat tertidur saat mengikuti rapat paripurna persetujuan terhadap pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2015 dan pemandangan umum DPRD terhadap Raperda serta penetapan rencana kerja DPRD tahun 2017.

Salah satu kepala OPD yang enggan disebutkan namanya menyebutkan paripurna tersebut terkesan dipaksakan.

Karena dilaksanakan pada malam hari, sedangkan pembahasannya cukup banyak.
Sehingga, membuat para peserta mengantuk dan banyak yang tidak hadir.

“Saya kira dipaksakan jadinya kan kurang kondusif. Banyak yang tidur dan keluar karena dingin, bahkan ada yang pulang sebelum selesai,” tuturnya. (ari)

Sumber: