Anna Nyebrang ke Nasdem, Kursi Golkar Bisa Merosot
Meski kabar tersebut belum secara pasti dapat dibuktikan kebenarannya, namun langkah yang diambil istri dari mantan Ketua DPD I Golkar Jawa Barat tersebut akan dipandang merupakan suatu bentuk kerugian bagi partai pengusung maupun Golkar yang ditinggalkan.
Dimana pada pilkada 2015 lalu, Anna Sophanah yang berasal dari Partai Golkar, diusung oleh PKS, Gerindra serta Demokrat dan dipasangkan dengan H Supendi sebagai wakilnya.
Namun dari kondisi tersebut merupakan celah untuk dapat diambil keuntungannya bagi Partai Nasdem bak mendapat durian runtuh politik.
Hal tersebut seperti disampaikan oleh Pemerhati Sosial Politik Kabupaten Indramayu, Asep Saefudin, kepada Rakcer saat ditemui dikediamannya, Jum’at (5/8) kemarin.
Kerugian yang akan diderita oleh partai pengusung, menurutnya bahwa kemungkinan akan terpecah belah, terlebih dengan isu yang beredar saat ini, pindahnya Anna belum melakukan komunikasi politik. Sehingga akan menimbulkan perbedaan persepsi antar partai pengusung.
\"Namun itu bisa diantisipasi dengan adanya komunikasi politik dengan partai pengusung, kalau sepaham berarti selesai,\" terangnya.
Kemungkinan adanya momitmen awal bersama partai pengusung juga akan menjadi salah satu pemicu adanya perpecahan. Dimana dengan bertambahnya Partai Nasdem di kubu eksekutif, tentu akan merubah komitmen yang sudah disepakati lebih awal dengan ketiga partai pengusung.
Sementara, kemungkinan Partai Golkar yang akan ditinggalkan oleh Anna, yakni akan mengurangi dukungan suara pada partai berlambang beringin tersebut pada pileg 2019 mendatang.
Pasalnya mau tidak mau sosok Irianto MS Saffiudin (Yance), suami dari Anna Sophana tersebut, yang notabene salah satu orang yang berpengaruh di Partai Golkar tentu akan ikut pindah haluan dan mendukung istrinya.
Karena hal tersebut adanya ancaman berkurangnya kursi dewan yang akan didapatkan Partai Golkar pada pileg mendatang.
\"Kondisi ini akan mengurangi Kursi Golkar yang didapat. Tentu itu bentuk kerugian yang dialami Golkar karena ditinggalkan oleh Anna Sophana,\" bebernya.
Dipihak lain, Partai Nasdemlah yang akan mendapatkan keuntungan dari kondisi tersebut. Dimana tidak Nasdem akan mendapatkan lebih banyak peluang untuk menambah perolehan kursi dewan pada pileg mendatang.
Namun yang harus diwaspadai oleh Nasdem, bahwa adanya kemungkinan bergabungnya Anna adalah bentuk pengamanan dan langkah meminta perlindungan atas vonis makamah Agung yang diterima oleh suaminya.
\"Karena mau tidak mau, melihat konstalasi politik di tubuh Golkar pusat, Yance tidak lagi dapat perlindungan dari Golkar karena terbukti dia menerima vonis MA atas kasus korupsi. Sehingga untuk mencari perlindungan istri dari Yance harus pindah haluan,\" katanya.
Seperti dikabarkan sebelumnya bergabungnya Bupati Indramayu Anna Sophanah ke Partai Nasdem, berdasarkan pernyataan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Nasdem yang kini dipercaya Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita, dalam sebuah acara buka puasa bersama DPP dan DPW Nasdem Jabar di Cirebon, beberapa bulan lalu.
Dimana secara tegas Enggar menyatakan bahwa Anna Sophana secara resmi pindah keanggotaan kedalam Partai Nasdem.
Bahkan Enggar menyatakan bahwa SK (Surat Keputusan) keanggotaan Anna Sophana di Partai Nasdem, akan diterima dalam waktu dekat ini. Akan tetapi, memang sampai dengan saat ini SK tersebut masih belum jelas keberadaannya.
Terlebih, baik pihak partai Nasdem maupun Bupati Anna Sophana sendiri belum mengungkapkan secara gamblang mengenai kabar tersebut.
Seperti pernyataan Bupati Indramayu, Anna Sophanah sebelumnya saat dikonfirmasi tidak mengatakan secara tegas terkait kabar dirinya memilih bergabung ke Partai Nasdem.
Bahkan menurut isu yang berkembang Bupati Indramayu tersebut akan menempati posisi strategis di kepengurusan Partai Nasdem yaitu Ketua Dewan Pertimbangan.
“Kata siapa hayo saya pindah ke Partai Nasdem, hayu bareng-bareng saja,” singkat Bupati Indramayu, Anna Sophanah, saat di temui disela sela kegiatannya beberpa waktu lalu.
Namun sepertinya kabar tersebut, sebelumnya sempat dibenarkan oleh Ketua DPD Nasdem Kabupaten Indramayu H Eryani Sulam, dimana menurutnya bergabungnya Bupati Indramayu Anna Sophana ke nasdem sudah melalui mekanisme kepartaian.
Menurut Anggota DPRD Provinsi Jabar itu, di partainya memang ada program Indonesia memanggil yang membuka peluang bagi siapa saja untuk masuk.
Eryani juga secara kelembagaan mengaku sudah bertemu dengan Bupati Indramayu Perihal program Indonesia memanggil tersebut.
Eryani membenarkan jika jabatan ketua dewan pertimbangan tadinya diisi oleh H Uryanto kemudian karena mantan cabup Indramayu 2010 itu pindah ke Partai Golkar kubu AL.
Sehingga terjadi kekosongan dan DPP melalui program Indonesia memanggil menunjuk Hj Anna Sophana.
Eryani mengatakan, dengan Bergabungnya Anna Sophanah bersama Nasdem tentu akan semakin bisa mengusung perubahan.
Sehingga bisa membawa Indramayu lebih baik dan sejahtera mengingat partainya merupakan salah satu partai yang mengusung perubahan. (caz)
Sumber: