Penjualan Mebeler Naik 50 Persen

Penjualan Mebeler Naik 50 Persen

Pesanan Sekolah Dongkrak Omzet Perajin Hingga Puluhan Juta Rupiah

CIREBON – Musim kenaikan kelas dan masuknya siswa baru, mendatangkan rejeki bagi pengusaha meubeuler. Pasalnya di masa-masa itu,  pesanan meubeuler dari sekolah-sekolah meningkat hingga dua kali lipat.
\"Pesanan
Pesanan mebeler. Foto: Suwandi/Rakyat Cirebon

Hal tersebut juga dirasakan, Yus Ruswandy, pemilik usaha meubeuler Jatiraga Cirebon yang bergerak dalam produksi meubeuler sekolah seperti meja dan kursi kantor dan sekolah.

“Kenaikan tahun ajaran baru tiap tahun kebutuhan perlengkapan sekolah meningkat dan itu biasanya kami harus mempersiapkan ready stock, bahkan stok yang sekarang juga habis,” ungkapnya kepada Rakcer saat ditemui di kediamannya, kemarin.

Menurutnya, musim kenaikan kelas di sekolah-sekolah, kebutuhan meubeuler baru sampai berebut. Bahkan di usaha miliknya bisa sampai kewalahan menyuplai kebutuhan pemesan.

“Kalau musim kenaikan sekolah itu berebut. Saya kewalahan, karena saya melayani bukan  hanya di Cirebon saja, Palembang juga melayani, Jabotabek juga,” katanya.

Di usaha meubeuler miliknya, dalam sehari bisa dihasilkan 40 set meubeul yang terdiri dari 40 meja dan 80 kursi. Dengan memperkerjakan enam karyawan di tempat kerja, usaha meubeul Suwandi bisa memproduksi berbagai macam model meubeuler sekolah.

“Seperti meja guru, biro, komputer, murid, rak buku, whit board, hingga bangku kuliah itu bisa pesan sesuai spek,” ujarnya.

Suwandi mengungkapkan, salah satu keunggulan dari produk meubeuler miliknya adalah bagian bawahnya (kakian, red) terbuat dari kayu khusus yang tidak mengalami perubahan meski dalam waktu lama.

“Suplai bahan baku untuk bahan kakiannya itu menggunakan kayu balau itu didatangkan langsung dari Kalimantan. Sementara badannya kita gunakan kayu lokal,” tutur Ruswandi.

Menurutnya, dengan harga per set Rp225 ribu, untuk meja double dan Rp150 ribu untuk meja single, produk meubeuler miliknya selalu laris manis. Untuk itu, bagi pemesan, Suwandi menyarankan untuk memesan jauh-jauh hari agar kebagian jatah.

“Misalnya pesan atau membeli meubeuler sekolah itu jangan dadakan. Karena sebagian besar sekolah seperti itu (dadakan,red),” paparnya.

Ia mengungkapkan, dalam sebulan omset rata-rata usaha miliknya bisa mencapai Rp30 juta. Namun di musim kenaikan kelas seperti sekarang ini, Suwandi bisa mengantongi hingga Rp70 juta per bulan, mengingat permintaan meubeuler meningkat 50 persen.

“Bulan ini naik 50 persen, bisa sekitar Rp70 jutaan. Kalau dilayani semua bisa lebih. Karena banyak juga pesenan yang saya tolak,” pungkasnya. (wan/mgg)

Sumber: