Ia menambahkan, dengan kita mendoakan dan bersalawat, tentu semua berharap mendapatkan berkah dan syafaat.
Diketahui, piring-piring tersebut adalah piring yang digunakan oleh para wali ketika melakukan musyawarah di Cirebon.
Selain prosesi Siraman Panjang, ada juga bekaseman. Kegiatan ini membuat hidangan bekasem dari ikan kakap.
Hampir 1 bulan bekaseman itu ditempatkan di dalam guci khusus. Nanti saat dibuat Nasi Jimat akan dicampurkan. Ada 3 atau 4 jenis ikan.
Nasi Jimat sendiri baru akan dibuat pada H-3 Panjang Jimat dan disuguhkan pada saat prosesi Panjang Jimat.
Selain Siraman Panjang juga terdapat beragam ritual lainnya menuju Panjang Jimat yakni membuat boreh, hingga nasi jimat.
Upacara siraman panjang jimat adalah tradisi leluhur Kesultanan Kasepuhan menjelang acara puncak muludan. Benda pusaka dibersihkan agar ketika digunakan nanti benda-benda tersebut benar-benar bersih.
Siraman panjang ini hanya dilakukan satu tahun sekali setiap tanggal 5 maulud. Setelah dipakai kemudian disimpan di kamar pusaka dan baru dicuci lagi pada tanggal 5 mulud tahun berikutnya. (*)