Keberlanjutan Merdeka Mengajar, Guru Sebagai Fasilitator untuk Pendidikan Masa Depan

Selasa 25-06-2024,23:39 WIB
Reporter : Asep Saepul Mielah
Editor : Rifki Nurcholis

CIREBON - Dalam beberapa tahun terakhir, kebijakan pendidikan di Indonesia telah mengalami transformasi besar dengan diperkenalkannya Program Merdeka Belajar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

 

Salah satu komponen kunci dari program ini adalah Merdeka Mengajar, yang menekankan peran guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.

 

Kebijakan ini dirancang untuk memberikan kebebasan kepada guru dalam mengembangkan metode pengajaran yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

BACA JUGA:Tingkatkan Literasi, Pertamina Hadirkan Perpustakaan Digital di Cirebon

Artikel ini akan mengkaji pentingnya keberlanjutan Program Merdeka Mengajar di masa depan dengan melihat aspek yuridis, historis, filosofis, sosiologis, dan tujuan dari program ini.

 

Program Merdeka Mengajar didukung oleh berbagai peraturan dan undang-undang yang mengatur sistem pendidikan di Indonesia.

 

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjadi landasan hukum utama yang memastikan hak setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. 

 

Pasal 3 undang-undang ini menegaskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BACA JUGA:Chery Buka Diler Pertama di Cirebon, Hadirkan Koleksi Mobil Tangguh Nan Futuristik Kelas SUV

Selain itu, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020-2024 memberikan panduan yang jelas mengenai pelaksanaan Program Merdeka Mengajar.

 

 

Peraturan ini menekankan pentingnya inovasi dalam metode pengajaran dan fleksibilitas dalam kurikulum untuk menyesuaikan dengan kebutuhan siswa yang beragam.

 

Sistem pendidikan di Indonesia telah melalui berbagai fase reformasi sejak masa kemerdekaan.

 

Dari Kurikulum 1947 hingga Kurikulum 2013, setiap perubahan kurikulum mencerminkan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. 

BACA JUGA:Warga Inginkan Warung Remang-remang Ditutup

Tantangan yang dihadapi semakin kompleks seiring dengan perkembangan zaman, sehingga diperlukan pendekatan yang lebih fleksibel dan inovatif.

 

Program Merdeka Mengajar muncul sebagai respons terhadap kebutuhan akan pendidikan yang lebih adaptif dan relevan.

 

Program ini mengakui bahwa guru adalah agen perubahan yang memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan inspiratif.

 

Dengan memberikan kebebasan kepada guru untuk merancang metode pengajaran yang sesuai dengan konteks lokal dan kebutuhan siswa, Program Merdeka Mengajar berusaha untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh sistem pendidikan di Indonesia.

BACA JUGA:BTN Syariah Membuka Cabang Baru di Kuningan, Pacu Pertumbuhan Properti dan Kemudahan Akses Perbankan Syariah

Filosofi di balik Program Merdeka Mengajar terinspirasi oleh pemikiran Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh pendidikan Indonesia yang menekankan pentingnya pendidikan yang memerdekakan. 

 

Dewantara percaya bahwa pendidikan harus mampu membebaskan potensi individu dan mengembangkan karakter mereka.

 

Filosofi ini menekankan pentingnya pendidikan yang berpusat pada siswa, di mana guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa dalam proses pembelajaran.

 

Merdeka Mengajar berusaha untuk menciptakan lingkungan belajar yang bebas dari tekanan kurikulum yang kaku, memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka. 

BACA JUGA:BTN Syariah Membuka Cabang Baru di Kuningan, Pacu Pertumbuhan Properti dan Kemudahan Akses Perbankan Syariah

Guru diharapkan dapat mengembangkan metode pengajaran yang kreatif dan inovatif, yang dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.

 

Dari perspektif sosiologis, Program Merdeka Mengajar bertujuan untuk mengatasi berbagai masalah sosial yang dihadapi oleh sistem pendidikan di Indonesia. 

 

Pendidikan yang inklusif dan adaptif diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pendidikan dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa, tanpa memandang latar belakang sosial dan ekonomi mereka. 

 

Program ini juga berupaya untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif, di mana setiap individu memiliki kesempatan untuk berkembang dan berkontribusi secara maksimal.

BACA JUGA:PT. EWF Bantu Turunkan Angka Pengangguran di Cirebon

Program Merdeka Mengajar merupakan inisiatif yang sangat penting dalam transformasi pendidikan di Indonesia. 

 

Dengan dasar yuridis, historis, filosofis, dan sosiologis yang kuat, program ini memberikan kebebasan dan fleksibilitas yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan adaptif. 

 

Keberlanjutan program ini sangat penting untuk memastikan bahwa pendidikan di Indonesia dapat terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat. 

 

Jika program ini tidak dilanjutkan, pendidikan di Indonesia bisa kembali ke sistem yang kaku dan tidak fleksibel, yang akan menghambat inovasi dan pengembangan potensi individu siswa. 

BACA JUGA:Pendidikan Progresif dengan Merdeka Belajar Sebuah Refleksi dan Harapan

Oleh karena itu, Program Merdeka Mengajar harus terus didukung dan diimplementasikan untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan masa depan.

 

Mengapa Merdeka Mengajar Harus Dilanjutkan?

 

Program Merdeka Mengajar telah membuktikan diri sebagai solusi efektif dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh sistem pendidikan di Indonesia. 

 

Dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan inovatif, program ini memberikan kebebasan kepada guru untuk mengembangkan metode pengajaran yang kreatif dan relevan dengan kebutuhan siswa. 

BACA JUGA:Momen Membangun Atlet Berprestasi, KONI Kabupaten Cirebon Apresiasi Turnamen Futsal HUT Bhayangkara

Keberlanjutan program ini sangat penting untuk memastikan bahwa pendidikan di Indonesia dapat terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat. 

 

Jika program ini tidak dilanjutkan, pendidikan di Indonesia bisa kembali ke sistem yang kaku dan tidak fleksibel, yang akan menghambat inovasi dan pengembangan potensi individu siswa. 

 

Oleh karena itu, Program Merdeka Mengajar harus terus didukung dan diimplementasikan untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan masa depan. (sep)

Kategori :