Perjuangan Transmen Cirebon Tegaskan Jenis Kelamin

Selasa 16-07-2024,18:44 WIB
Reporter : Suwandi
Editor : Suwandi

Badar menegaskan, penyampaian permohonan dan bukti secara lengkap dan maksimal dilakukan untuk menghindari resiko permohonan ditolak. Sebab ada resiko hukum yang harus ditanggung pemohon. 

"Secara prinsip hukum, putusan hakim berketetapan hukum. Sesuatu yang sudah berketetapan hukum itu sudah nggak bisa diubah," tambah Badar. 

Badar pun menganjurkan Maulana mematangkan segalanya pada permohonannya yang kedua. Kesiapan itu menyangkut argumentasi, bukti dan kesaksian dari pihak keluarga terkait permohonan ganti jenis kelamin. 

Badar juga bersedia menjadi konsultan hukum bagi Maulana dalam persiapannya mengajukan kembali permohonan ganti jenis kelamin.

"Tentu saya bersedia membantu memberi perspektif hukum, kalau mau konsultasi saya sangat terbuka tanpa biaya jasa," tegas Badar. 

Upaya Medis yang Ditempuh

Pasca-permohonan nomor 100/Pdt.P/2019/PN Cbn ditolak hakim PN Kota Cirebon, Maulana berencana mengajukan permohonan keduanya di pengadilan yang sama. 

Namun, pokok permohonan bukan ganti jenis kelamin, melainkan mengubah nama dari nama lahir yang khas perempuan menjadi nama yang lebih maskulin. 

Tak mau penolakan terulang lagi, Maulana menyiapkannya lebih matang. Dia akan menempuh upaya medis sebelum mengajukan permohonan ke PN Kota Cirebon.

Upaya medis yang sudah dilakukan ialah berkonsultasi dengan dokter spesialis kejiwaan dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Jakarta, dr Danardi Sp KJK pada 2019 dengan nomor rekam medis 217 828.

Diagnosa dokter menunjukkan Maulana mengalami kondisi transgender female to male dalam keadaan sintonik tetap dan tidak dapat diubah lagi. "Betul (Maulana konsultasi ke dr Danardi). Dan banyak pasien seperti itu," ujar Dokter Danardi melalui Whatsapp, Kamis (4/7/2024). 

Dokter Danardi menyebutkan pasien dengan diagnosa yang sama dapat berkonsultasi dalam interval waktu beragam. Bergantung pada tingkat kecemasan pasien.

"Lama konsultasi cukup bervariasi. Ada yang cukup beberapa bulan, bisa setahun lebih. Perihal keluhan, juga bermacam-macam," tambahnya.

Secara medis, dia juga menyarankan Maulana melakukan terapi hormon di klinik milik dr Hermawan di Jakarta. Kemudian dia perlu mempersiapkan operasi mastektomi atau operasi atas pada alat kelamin.  

Pada Tahun 2021, Maulana menjalani operasi mastektomi di Klinik Jakarta Life Science & Aesthetics. Saat itu, operasi ditangani dr Qori Haly Sp BP - RR. Inilah operasi pertamanya dalam upaya mempersiapkan permohonan kedua.

Oleh dokter, Maulana dianjurkan menjalani 2 hingga 3 kali operasi lagi untuk penyesuaian bagian bawah atau operasi bawah alat kelamin. Dirinya sedang mempersiapkan biaya operasi lanjutan tersebut. 

Tags :
Kategori :

Terkait