CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Pemerintah Kelurahan Harjamukti menggelar kegiatan edukasi dan aksi bersih-bersih lingkungan di wilayah RT 03/RW 08 Wanacala, Jumat (7/11).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Lurah Harjamukti, Ari Kurniawan, dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Menurut Lurah Ari Kurniawan, kegiatan ini merupakan langkah nyata untuk mencegah banjir serta menjaga kesehatan lingkungan sekitar.
“Kami memberikan edukasi kepada warga agar tidak membuang sampah sembarangan, karena selain menyebabkan banjir, juga berdampak pada kesehatan masyarakat. Hari ini kami juga melaksanakan aksi pengangkutan dan pembersihan area bersama warga,” ujarnya, Jumat (7/11).
Dalam kegiatan tersebut, Kelurahan Harjamukti berkolaborasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) Kota Cirebon serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon.
DPUTR Kota Cirebon menurunkan alat berat jenis beko kecil untuk membantu pengerukan sampah di lokasi yang sulit dijangkau. Sementara DLH Kota Cirebon menyediakan armada dump truck untuk mengangkut sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Argasunya.
“Kami menggunakan alat beko kecil karena akses masuk ke lokasi cukup sulit. Sementara untuk pengangkutan sampah, DLH membantu dengan armada truck yang langsung membuang hasil pengerukan ke TPA Argasunya,” jelasnya.
Ari Kurniawan juga menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah mendukung kegiatan ini.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pak Walikota Cirebon, DPUTR, dan DLH yang telah memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan pengerukan dan pembersihan di wilayah Kelurahan Harjamukti. Semoga masyarakat semakin sadar untuk menjaga kebersihan lingkungan,” tutupnya.
Kabid Penataan dan Pengawasan DLH Kota Cirebon, Andi Riskiyanto, menambahkan bahwa kegiatan kolaboratif ini melibatkan tiga kali pengangkutan sampah menggunakan dump truck berkapasitas sekitar 8 meter kubik per armada.
“Kegiatan hari ini merupakan hasil kerja sama antara DLH, DPUTR, dan Kelurahan Harjamukti. Untuk pengambilan sampah digunakan alat berat dari DPUTR, sementara pengangkutannya dilakukan oleh DLH. Total ada tiga kali pengangkutan, masing-masing dengan kapasitas delapan meter kubik,” jelasnya.
Hal ini menjadi jawaban sejak adanya keluhan warga RW 08 Wanacala, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Harjamukti, terkait tumpukan sampah di area dekat pemakaman.
Keluhan tersebut sebelumnya disampaikan dalam kegiatan Program Sapa Warga yang digagas Walikota Cirebon, Effendi Edo bersama Wakil Walikota, Siti Farida.
Kepala Bidang Penataan dan Pengawasan DLH Kota Cirebon, Andi Riskiyanto mengungkapkan, pihaknya telah meninjau langsung lokasi pada Sabtu lalu. Namun, menurutnya, pengerukan sampah dengan alat berat tidak memungkinkan karena akses jalan yang sempit.
“Hari Sabtu kami langsung cek lokasi di RT 03. Ternyata untuk pengerukan dengan alat berat itu tidak memungkinkan dikarenakan akses jalan yang sempit,” ungkap Andi, Selasa (7/10).
Ia menambahkan, pada Senin pihak KaUPT PS juga telah mengecek lokasi dan memastikan bahwa alat berat memang tidak bisa bermanuver di area tersebut.
“Hari Senin KaUPT PS sudah cek lokasi dan memang untuk manuver alat berat tidak memungkinkan untuk kegiatan pengerukan,” tambahnya.
Sebagai langkah lanjutan, kata Andi, DLH Kota Cirebon telah berkoordinasi dengan ketua RT 03 setempat untuk mencari solusi alternatif selain pengerukan menggunakan alat berat.
“Kami sudah menghubungi Ibu RT 03 dan akan ada pertemuan hari ini atau besok untuk mencari solusi selain dikeruk,” kata dia.
Sebelumnya, pada Program Sapa Warga yang digagas oleh Walikota Cirebon, Effendi Edo bersama Wakil Walikota Siti Farida kembali digelar di Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Program ini hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap keluhan masyarakat secara langsung.
Dalam kegiatan tersebut, salah satu warga dari RW 08 Wanacala Kelurahan Harjamukti menyampaikan keluhan terkait persoalan tumpukan sampah di sekitar wilayahnya, terutama di area dekat pemakaman.
Ketua RW 8 Wanacala, Raminah menyampaikan bahwa tumpukan sampah yang berada di dekat pemakaman tersebut sering muncul tanpa diketahui asalnya. Padahal, menurutnya, warga sudah rutin melakukan kerja bakti untuk menjaga kebersihan lingkungan.
“Pak Wali, mohon maaf jika saya lancang. Saya bingung karena banyak sampah di dekat makam RW 8 Wanacala. Padahal sudah seringkali warga melakukan kerja bakti, tapi tumpukan sampah itu selalu ada. Jadi saya mohon untuk ditindaklanjuti, baik dengan bantuan lewat pemasangan CCTV atau dinas terkait turun langsung,” paparnya.
Selain Raminah, banyak juga yang menyampaikan keluhan di setiap daerah rumahnya masing-masing. Seperti banyaknya bangunan liar yang hadir di sepadan sungai, pohon besar menjulang tinggi yang belum dipotong, dan lain sebagainya.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Cirebon, Effendi Edo menyatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti berbagai keluhan yang muncul dalam kegiatan Sapa Warga, termasuk persoalan sampah di Wanacala.
“Ada beberapa keluhan yang langsung bisa kita akomodir dengan cepat. Insya Allah, hari Senin sudah mulai kita aplikasikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, termasuk soal sampah, pembangunan toilet perempuan, dan beberapa masalah lainnya,” katanya.
Ia juga menambahkan, sebagian persoalan yang disampaikan warga, seperti bangunan liar, memang berada di ruas jalan provinsi. Sehingga membutuhkan koordinasi lebih lanjut.
"Bangunan liar dan pohon itu berada di ruas jalan provinsi. Jadi harus koordinasi terlebih dahulu. Tapi Insyaallah akan kita (pemkot) bantu," tambahnya.
Program Sapa Warga sendiri menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, keluhan, maupun saran secara langsung kepada pemerintah kota.
Edo berharap, lewat program ini dapat mempercepat penanganan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat di tingkat lingkungan.
"Ya harapannya lewat program ini bisa percepat penanganan semua permasalahan yang ada di Kota Cirebon," pungkasnya. (its)