Lokasi Desa Pamer yang tinggi membuat mereka aman dan selamat, namun, semua akses jadi terputus, termasuk pasokan listrik hingga jaringan internet.
"Awalnya kami tidak tahu kalau ada banjir bandang, karena daerah kami tinggi, namun daerah kami jadi sangat terisolasi. Pekerjaan pun berhenti karena akses jalan putus. Disana kami tinggal di bedeng," lanjut Udin.
Setelah terisolasi dan aktivitas mereka lumpuh, dijelaskan Udin, 14 orang di antara mereka memiliki untuk berupaya keluar dari Desa Pamer, dan karena akses terputus dan jarak yang jauh, mereka berjalan kaki, tanpa bekal, tanpa peralatan maupun alat komunikasi.
BACA JUGA:Dikepung 21 Sungai Bersedimen Tebal, Banjir Ancam Kabupaten Cirebon Setiap Musim Hujan
Sisanya, bertahan di bedeng dan menunggu evakuasi oleh Basarnas, sampai bantuan baru datang di satu minggu kemudian.
Dari 14 orang yang memilih keluar, 10 diantaranya berhasil pulang duluan, tersisa Udin dan tiga orang lainnya, tidak bisa pulang karena kehabisan bekal, sampai harus berhari-hari bertahan di hutan untuk bisa keluar dari daerah terisolasi.
"Delapan hari kami di perjalanan, sampai Lhokseumawe. Di hutan kami 3 hari 3 malam, bertahan dengan makan dan minum yang ada di hutan," jelas Udin.
BACA JUGA:Dikepung 21 Sungai Bersedimen Tebal, Banjir Ancam Kabupaten Cirebon Setiap Musim Hujan
Setelah delapan hari, mereka tersambung dengan jaringan internet dan langsung meminta bantuan melalui media sosial, hingga akhirnya viral dan sampai ke telinga Pemkot Cirebon.
Lalu, upaya pemulangan mereka pun dilakukan, melalui Dinas Sosial yang menembuskan ke Pemprov Jawa Barat.
Akhirnya, atas atensi Pemprov dan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, George Edwin Sugiharto, keempatnya bisa pulang dan tiba pada hari Sabtu akhir pekan kemarin.
BACA JUGA:Sinopsis Drama Korea Spring Fever, Kisah Cinta Guru Dingin dengan Pemuda Desa
"Kami terpisah karena saya memilih berjalan, sisanya bertahan. Alhamdulillah bisa pulang, dan baru di Cirebon, hari ini kami saling bertemu lagi," kata Udin.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Sosial Kota Cirebon, Santi Rahayu menambahkan, setelah berhenti bekerja karena kondisi bencana di Aceh, para warga yang saat ini sudah kembali ke rumah masing-masing ini akan dikoordinasikan dengan Dinas Tenaga Kerja.
"Selanjutnya, untuk pekerjaan mereka ini, kami akan sambung koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja," imbuh Santi. (sep)