79 Jiwa Terdampak Bencana, BPBD Kota Cirebon Catat Lima Rumah Ambruk
Personel BPBD melakukan assesmen rumah ambruk yang terjadi selama bulan November 2025.-ISTIMEWA/RAKYATCIREBON.DISWAY.ID-
CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Kondisi cuaca yang saat ini terjadi, setidaknya menyebabkan lima rumah warga di Kota Cirebon ambruk.
Secara keseluruhan, Pusat Pengendalian dan Operasional (Pusdalops) pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon mencatat, ada 18 kejadian Bencana yang terjadi sepanjang November 2025.
Dari data yang ada, kejadian bencana di bulan November ini didominasi oleh kejadian cuaca dengan enam kejadian.
Selain itu, terjadi lima bencana rumah ambruk, empat kejadian pohon tumbang dan tiga kejadian tanah longsor.
"Itu catatan kami selama November, sampai tanggal 24 lalu," demikian disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon, Andi Wibowo, Senin (01/12).
Disebutkan Andi, dari 18 kejadian bencana selama November ini, dari hasil assesmen personelnya, tercatat ada 79 jiwa dari 21 Kepala Keluarga yang terdampak.
Sebagaimana diketahui, saat ini, Kota Cirebon tengah menetapkan status siaga bencana, sebagaimana ditetapkan melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat nomor 360/ Kep.626-BPBD/ 2025 tentang status siaga darurat bencana banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem dan abrasi serta tanah longsor, terhitung mulai 15 September 2025 sampai 30 April 2026.
Kepgub tersebut, sudah ditindaklanjuti melalui Kepwal nomor 236 tahun 2025, dimana Walikota Cirebon, Effendi Edo juga sudah menetapkan status siaga melalui Kepwal nomor 236 tahun 2025 tentang Status Siaga Darurat Bencana Banjir, Banjir Bandang, Cuaca Ekstrem, Gelombang Ekstrem dan Abrasi serta Tanah Longsor di Kota Cirebon terhitung mulai 01 Oktober 2025 sampai 30 April 2026.
"Bencana selama November ini, termasuk yang rumah ambruk, menimbulkan 79 jiwa terdampak," jelas Andi.
Masih dijelaskan Andi, BPBD Kota Cirebon terus melakukan berbagai langkah proaktif dan terpadu dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
BPBD Kota Cirebon juga sudah menginisiasi rapat koordinasi Forum Pengurangan Risiko Bencana yang melibatkan seluruh unsur terkait, mulai dari TNI-Polri, dinas terkait, instansi vertikal, organisasi kemanusiaan, hingga masyarakat.
Andi menegaskan, langkah-langkah teknis penanganan bencana sudah dipersiapkan, dimana kesiapsiagaan bencana mencakup seluruh fase yakni pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana.
Pra bencana meliputi pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan. Saat bencana terjadi, kita menerapkan siaga darurat, tanggap darurat, serta transisi darurat ke pemulihan. Pasca bencana, fokus kita adalah rehabilitasi dan rekonstruksi.
Untuk personel, BPBD Kota Cirebon menyiagakan 43 anggota yang siap dikerahkan kapan saja. Selain itu, tingkat kelurahan juga telah membentuk Kelurahan Tangguh Bencana di 12 lokasi, antara lain Argasunya, Kalijaga, Pekiringan, Sukapura, Lemahwungkuk, Pegambiran, Larangan, Drajat, Kecapi, Kasepuhan, Jagasatru, dan Panjunan. Lima kecamatan pun sudah mendeklarasikan diri sebagai Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana).
Sumber: