Dirut PDAM Tirta Giri Nata Tanggapi Keluhan Warga Kalijaga
TANGGAPI. Direktur Utama Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Giri Nata, Sofyan Satari menanggapi aspirasi Sejumlah warga dari RW 13, Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon yang mendatangi Gedung DPRD Kota Cirebon belum lama ini.-ISTIMEWA/RAKYATCIREBON.DISWAY.ID-
CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID – Sejumlah warga dari RW 13, Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, mendatangi Gedung DPRD Kota Cirebon belum lama ini, untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait persoalan akses air bersih dan gas alam bersubsidi yang belum juga teratasi sejak puluhan tahun lalu.
Aksi tersebut dilakukan karena warga merasa tidak mendapatkan perhatian yang cukup terkait kebutuhan dasar tersebut. Selama ini, wilayah RW 13 diketahui kesulitan mendapatkan pasokan air bersih maupun akses terhadap gas subsidi, yang seharusnya menjadi hak masyarakat.
Menanggapi hal ini, Direktur Utama Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Giri Nata, Sofyan Satari menyampaikan, pihaknya telah menerima informasi terkait aspirasi warga tersebut.
“Iya, RW 13 ya, saya kemarin dengar sudah menyampaikan ke DPRD. Mungkin kami akan menunggu respons dari DPRD,” ujar Sofyan, Selasa (23/9).
Sofyan menjelaskan bahwa secara teknis, wilayah RW 13 memiliki kontur tanah yang lebih tinggi dibanding wilayah sekitarnya. Hal inilah yang menjadi tantangan tersendiri dalam pendistribusian air bersih ke daerah tersebut.
“Secara teknis nanti akan kami pelajari lebih lanjut. Termasuk tekanan dan debit airnya seperti apa. Kami belum punya data lengkap, tapi akan coba kami koordinasikan dan cek langsung ke lokasi dalam waktu dekat,” jelasnya.
Menurut Sofyan, selain RW 13, beberapa wilayah lain seperti RW 11 dan RW 12 juga mengalami permasalahan serupa karena kondisi geografis yang kurang mendukung.
"Selain RW 13, ada juga laporan di RW 11, dan 12," tuturnya.
Ia menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan kajian menyeluruh dari sisi teknis, termasuk kemungkinan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi hambatan distribusi air ke wilayah dengan elevasi tinggi. Namun demikian, ia juga menyoroti aspek pembiayaan sebagai salah satu faktor yang perlu dikaji lebih lanjut.
“Kalau dari sisi teknologi sebenarnya memungkinkan. Tapi semuanya nanti akan kita lihat dulu, termasuk biaya, anggaran, dan efektivitasnya,” tegasnya.
Sofyan juga menambahkan bahwa sebelum pelaksanaan teknis, PDAM akan melakukan peninjauan lapangan dan analisis kebutuhan secara detail.
“Kami akan kaji lagi, termasuk apakah hanya RW 13 atau ada RW lain yang juga terdampak. Kami akan pastikan terlebih dahulu kondisi di lapangan,” pungkasnya. (its)
Sumber: