Fantastis! 6 Bulan Beroperasi, Kolam Renang Matangaji Sumbang PAD Rp 270 Juta

Fantastis! 6 Bulan Beroperasi, Kolam Renang Matangaji Sumbang PAD Rp 270 Juta

Kolam renang di Desa Matangaji mampu menyumbangkan PAD hingga Rp270 Juta selama enam bulan. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID – Kolam renang milik Desa Matangaji, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, menyumbang Pendapatan Asli Desa (PAD) terbesar di desanya.

Selama kurun waktu enam bulan, wahana wisata air tersebut berhasil menyumbang PAD hingga Rp270 juta.

Itu merupakan pencapaian luar biasa. Peningkatannya signifikan. Pasalnya sebelum dikelola menjadi kolam renang, hanya menghasilkan PAD sebesar Rp1,6 juta per tahun dari hasil lelang lahan.

Kuwu Desa Matangaji, Rusnadi, mengungkapkan rasa syukurnya atas keberhasilan pengelolaan kolam renang yang kini menjadi destinasi favorit masyarakat. Terutama saat akhir pekan dan hari libur.

BACA JUGA:PGM Indonesia Temui DPRD Cirebon, Sampaikan Aspirasi Guru Madrasah Swasta

“Ini pencapaian luar biasa. Kolam renang ini menjadi bukti nyata bahwa potensi desa jika dikelola dengan baik bisa mendongkrak PAD secara signifikan,” ujar Rusnadi, ketika ditemui Rakyat Cirebon usai menerima anugerah Desa Wisata tahun 2025, Rabu (8/10).

Padahal, harga tiket masuk (HTM) masih rendah. Dibawah rata-rata. Yakni Rp5.000. Tapi kolam renang ini mampu menarik sekitar 6.000 pengunjung per bulan. Bahkan pernah mencatat rekor harian hingga 1.400 orang.

"Ini menjadi pemicu semangat pemerintah desa untuk terus menggali potensi wisata lainnya," katanya.

Menurut Rusnadi, kolam renang ini dikelola langsung BUMDes. Keberhasilan ini menjadi modal kuat untuk membangun destinasi lainnya yang saat ini tengah disiapkan.

Ada delapan destinasi wisata di Matangaji yang siap dikembangkan. Semuanya masih dalam satu hamparan. Dilahan se luas 10 hektare. Kedelapan potensi wisata itu, meliputi wisata religi, wisata kawasan persawahan.

Mini Zoo, Waterboom, Glamping, Agrowisata, Ekowisata Embung, Pengolahan Sampah TPS3R dan Bumi Perkemahan.

Rusnadi menegaskan untuk menunjang akses menuju lokasi wisata, pihaknya sudah melakukan pembenahan. Termasuk jalan menuju Ekowisata Embung, Bumi Perkemahan, dan Persemaian.

“Kami ingin menjadikan Matangaji sebagai contoh desa wisata berbasis potensi lokal yang mandiri. Ini semua demi kesejahteraan masyarakat dan peningkatan PAD,” tambah Rusnadi.

Dengan lokasi yang strategis, hanya sekitar 5 menit dari pusat pemerintahan Kabupaten Cirebon, Matangaji disebut-sebut layak menjadi proyek percontohan desa wisata di tingkat kabupaten maupun provinsi.

BACA JUGA:Pemkab Cirebon Dorong Percepatan Implementasi Pengarusutamaan Gender Lewat Bimtek PPRG

Untuk menarik para wisatawan, promosi dilakukan rutin tiga kali seminggu, hasilnya mulai terasa.

"Wisatawan dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Jakarta berdatangan. Yang penting kegiatan wisata terus berjalan dan memberi manfaat bagi warga," tandasnya.

Ketika potensi wisata dikelola dengan tepat, dapat berdampak langsung pada peningkatan pendapatan serta mendongkrak kesejahteraan warganya. Desa bukan lagi objek pembangunan, tapi subjek yang mampu menciptakan perubahan. (zen)

Sumber: