Kasus Voucher Hotel Murah: RA Buka Suara, Akui Siap Tanggung Jawab Jika Ada Pihak Dirugikan

Kasus Voucher Hotel Murah: RA Buka Suara, Akui Siap Tanggung Jawab Jika Ada Pihak Dirugikan

BUKA SUARA.RA, terduga pelaku penipuan voucher hotel murah yang dilaporkan para korbannya ke Polres Cirebon Kota, Senin (15/12/2025), buka suara. RA menepis dugaan penipuan, justru dia siap tanggung jawab jika ada pihak yang dirugikan.--

CIREBON - RA, terduga pelaku penipuan voucher hotel murah yang dilaporkan para korbannya ke Polres Cirebon Kota, Senin (15/12/2025), buka suara. RA menepis dugaan penipuan, justru dia siap tanggung jawab jika ada pihak yang dirugikan.

Kepada Rakyat Cirebon, perempuan asal Majalengka ini membenarkan sedang ada konflik dengan para korban yang merupakan reseller voucher hotel murah, bisnis yang dijalani RA sejak satu setengah tahun lalu. Bisnis ini RA jalani seorang diri. Tanpa melibatkan pihak lain. 

Meski demikian, RA menegaskan tetap membuka pintu komunikasi agar konflik yang sedang dialaminya dapat selesai secara kekeluargaan. "Saya siap untuk menyelesaikan secara musyawarah dengan mereka," ujar RA kepada Rakyat Cirebon, Jumat (19/12/2025). 

RA merinci, bisnis voucher hotel murah yang dijalaninya semula berjalan lancar. Dia bisa mendapatkan harga kamar hotel jauh lebih murah karena mendapatkan promo tertentu dari penggunaan aplikasi Agoda untuk kebutuhan pribadi.

"Awalnya saya itu konsumsi pribadi saja untuk Agoda ini karena saya sering nginep untuk keluarga dan temen dekat. Jadi saya ada kode promo. Kalau di Agoda semakin banyak transaksi itu ada level. Kebetulan saya sudah di diamond, jadi kode promonya itu makin banyak," kata dia. 

Kode promo itulah yang digunakan RA untuk mendapatkan harga kamar hotel lebih murah yang pada akhirnya dijadikan bisnis untuk dijual ke para reseller dalam kasus ini. "Karena suka ada promo dari visa atau mastercard yang saya pakai. Itu yang bisa membuat harga kenapa lebih murah," jelas dia. 

Dengan akun Agoda yang RA miliki bisa mendapatkan harga khusus. "Misalnya mas mau hotel A saya kasih tahu hotel ini tanggal sekian harganya Rp500 ribu. Saya kirimkan form-nya, saya tampilkan disclaimer kalau nggak bisa reservasi, si tamu itu dapat hotel pengganti, rescedule atau refund 100%," kata dia.

Jika ada persetujuan antara RA dengan resellernya, proses transaksi langsung dilakukan. "Nanti setelah mengirimkan uang tersebut saya kirimkan uang ke Agoda dan eticket akan terbit dari Agoda-nya," sambungnya.

RA menyebutkan, meski mengakui kegiatan menjual voucher hotel murah sebagai bisnisnya secara pribadi, namun tak pernah mengajak orang lain untuk menjual ulang atau reseller. Menurutnya, para reseller ini yang meminta bergabung di bisnis RA. 

"Yang menjadi pemberitaan dimana-mana kalau saya mengajak menjadi reseller apalagi meminta orang untuk menjual kembali. Faktanya, hal tersebut tidak benar. Saya sama sekali tidak pernah mengajak siapapun untuk menjadi reseller, mereka yang datang sendiri, bahkan banyak yang menjual kembali tanpa sepengetahuan saya," katanya. 

Ada pula yang sampai mempunyai reseller berlapis-lapis. Voucher tidak bisa digunakan karena ada kelalaian sistem. 

"Lalu setiap ada konsumen yang akan melakukan transaksi, saya selalu memberi disclaimer apabila teejadi force major. Selain itu, ada satu insiden yang menyebabkan efek domino reservasi menjadi semakin kacau yang dilakukan oleh satu reseller," kata dia.

Namun begitu, RA menegaskan, setiap transaksi yang memunculkan e-ticket dapat dipastikan valid. Apabila terjadi cancel atau tidak terdaftar di sistem, kata RA, merupakan hal yang biasa terjadi sejak awal saya menyediakan jasa booking hotel. 

Namun untuk saat ini, kendala yang terjadi pada transaksi Agoda-nya lantaran ada insiden teknis yang berdampak secara beruntun pada pola bisnisnya. 

Sumber: