Ketika Joystik Jadi Kenyataan: Jika Karakter Game Favoritmu Ada di Dunia Nyata
Ketika Joystik Jadi Kenyataan: Jika Karakter Game Favoritmu Ada di Dunia Nyata. Foto ilustrasi: Pinterest/ Rakyatcirebon.disway.id--
RAKYARCIREBON.DISWAY.ID - Pernahkah kamu berhenti sejenak saat bermain game dan membayangkan: "Bagaimana jadinya jika karakter game favoritmu benar-benar ada di dunia ini?"
Ini adalah fantasi yang sering menghampiri para gamer. Dunia kita yang serba beton, macet, dan rutinitas 9-to-5, tiba-tiba kedatangan sosok dari layar kaca yang membawa pedang besar, topi unik, atau mungkin hanya sekadar kemampuan melompat yang tidak masuk akal.
Mari kita selami sejenak bagaimana kehidupan kita akan berubah, dan betapa konyolnya, jika karakter game favoritmu melompat keluar dari konsol dan masuk ke dunia yang "human friendly" ini.
BACA JUGA:Komunitas Game Online: Bukan Sekadar Main, tapi Tempat Curhat dan 'Healing' Terbaik!
Siapa Mereka dan Apa yang Mereka Bawa?
Karakter game membawa tiga hal utama ke dunia kita: Kemampuan, Kepribadian, dan Estetika mereka.
1. Masalah Kepraktisan (dan Legalitas) Kekuatan Super
Bayangkan jika Kratos dari God of War muncul di pusat kota Jakarta. Dia mungkin tidak akan sibuk membantai dewa, tetapi Blade of Chaos miliknya pasti akan menyebabkan kemacetan yang luar biasa. Atau, bagaimana dengan Mario? Tentu, dia bisa memperbaiki pipa ledeng dengan cepat. Namun, jika dia terus-menerus melompat dan menghancurkan batu bata di taman kota kita, dia pasti akan segera ditahan atas tuduhan perusakan properti.
Kekuatan yang kita anggap keren dalam game, teleportasi, ledakan api, atau melompat dari gedung setinggi 100 lantai tanpa cedera, seketika menjadi masalah besar dalam dunia yang diatur oleh hukum fisika dan hukum sipil. Polisi mungkin akan lebih sering berhadapan dengan pelanggaran zona parkir yang disebabkan oleh pendaratan superhero yang ceroboh.
2. Ujian Gaya Hidup dan Estetika
Dunia nyata punya standar fashion dan hygiene yang berbeda. Pakaian zirah tebal milik seorang ksatria RPG, meskipun gagah, akan menjadi neraka di iklim tropis.
Master Chief dari Halo mungkin pahlawan galaksi, tapi bisakah ia mengendarai motor dengan helm seberat itu? Zelda atau Cloud Strife dengan rambut spiky yang luar biasa itu mungkin akan menghabiskan lebih banyak uang untuk hair gel daripada makanan. Mereka harus berurusan dengan hal-hal yang tidak pernah mereka hadapi di game: tagihan listrik, antrean KTP, dan mencuci pakaian mereka yang berlumuran darah monster.
3. Konflik Kepribadian di Tempat Kerja
Karakter game dirancang untuk satu tujuan: menjadi pahlawan (atau penjahat) dari cerita. Kebanyakan dari mereka adalah ekstrem: pendiam, suka marah, terlalu naif, atau hiperaktif.
Jika Lara Croft (yang selalu mencari artefak kuno) bekerja di kantor akuntan, ia mungkin akan menggali lantai kantor hanya karena ada peta kuno yang terselip di bawah karpet. Atau, jika Solid Snake dari Metal Gear Solid ada di lingkunganmu, ia akan selalu bersembunyi di dalam kardus saat sedang membeli kopi. Sulit untuk menjadi "normal" ketika hidupmu adalah peperangan tiada akhir.
BACA JUGA:Mengapa Game Mobile Jauh Lebih Populer daripada PC di Asia Tenggara?
Dampak Positif: Mengapa Kita Tetap Menginginkan Mereka
Meskipun banyak masalahnya, kehadiran mereka akan membawa keajaiban yang kita rindukan.
- Inspirasi yang Nyata: Melihat seseorang dengan ketekunan Arthur Morgan (Red Dead Redemption 2) atau kecerdasan Ellie (The Last of Us) di sekitar kita dapat memberikan dorongan moral yang kuat. Mereka mengingatkan kita bahwa keberanian, kesetiaan, dan perjuangan itu nyata.
- Solusi Tak Terduga: Jika ada bencana alam, siapa yang tidak ingin ada karakter seperti Geralt of Rivia (The Witcher) yang ahli bertahan hidup, atau seorang support character yang bisa menyembuhkan luka dengan sihir?
- Hiburan Tiada Akhir: Sebuah pertandingan basket dengan Sub-Zero dan Scorpion yang saling melempar es dan api? Tentu saja, itu akan menjadi tontonan terbaik di abad ini.
Kesimpulan: Fantasi Adalah Tempat Terbaik Mereka
Pada akhirnya, kita menyadari bahwa dunia game dan dunia nyata harus tetap terpisah. Keindahan karakter game adalah mereka adalah eskapisme kita. Mereka hidup dalam batasan logis di dunia mereka sendiri.
BACA JUGA:Game Online dan Dunia Pendidikan: Ancaman atau Peluang Emas?
Namun, imajinasi ini tetap berharga. Ketika kita membayangkan (Nama Karakter) di dunia kita, kita sebenarnya sedang bertanya: "Kualitas super apa yang bisa aku tiru dari mereka hari ini?"
Mungkin kamu tidak bisa melempar Fireball, tapi kamu bisa memiliki semangat pantang menyerah mereka. Kamu tidak bisa memakai baju zirah di kantor, tapi kamu bisa membawa keberanian seorang pahlawan.
Jadi, biarkan karakter favoritmu tetap ada di layar. Biarkan mereka menjadi pahlawan yang menginspirasi, dan biarkan kamu yang membawa sedikit semangat kepahlawanan itu ke dalam rutinitas harianmu.
Bagaimana menurutmu? Karakter game mana yang menurutmu akan paling cepat masuk penjara di dunia nyata?(*)
Sumber: