Monke si Raja Dinding: Mengulik Karakter Megabonk yang Paling Unik (dan Sulit Dikuasai)

RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Dalam semesta Megabonk, yang dipenuhi ledakan, proyektil gila, dan kematian yang tak terhindarkan, ada satu karakter yang menonjol, bukan karena damage mentahnya, tetapi karena mekanik pergerakannya yang benar-benar aneh: Monke.

Monke adalah anomali. Dia adalah karakter yang skill-set-nya tampak didesain untuk melanggar hukum fisika dan logika game pada umumnya. Dia lambat, canggung, dan sering dianggap salah satu yang paling sulit untuk dikuasai di difficulty tinggi. Namun, bagi para bonker sejati, Monke adalah Raja Dinding, menawarkan jalur skill dan survivability yang tak tertandingi jika pemain berani meninggalkan lantai.

BACA JUGA:Guide Pemula Megabonk: 5 Sinergi Senjata Paling OP untuk Bertahan 30 Menit

Monke: Karakter yang Membenci Tanah

Filosofi desain Monke adalah memaksa pemain untuk mengubah cara mereka melihat dan berinteraksi dengan peta. Sementara karakter lain berjalan, berlari, atau dash, Monke harus memanjat.

Keunikan Kunci: Wall Climb dan Mobilitas Vertikal

Kemampuan khas Monke adalah Wall Climb (Memanjat Dinding). Tidak seperti Wall Jump sederhana, Monke dapat menempel dan merayap ke atas hampir semua permukaan vertikal. Kemampuan ini adalah pisau bermata dua:

• Keuntungan Survival: Di difficulty tertinggi Megabonk, lantai seringkali dipenuhi hazard (bahaya) seperti genangan racun, api, atau jebakan. Monke, dengan memanjat dinding, secara efektif menghilangkan ancaman ini dan mendapatkan area aman yang permanen.
• Kerentanan Dasar: Monke memiliki kecepatan lari dasar yang jauh lebih rendah daripada karakter lain. Jika dia dipaksa untuk bertarung di tanah terbuka, dia sangat rentan.

Senjata Starter: The Bananarang

Senjata awal Monke, Bananarang (proyektil pisang yang kembali), mencerminkan filosofi gameplay yang canggung namun potensial. Senjata ini membutuhkan posisi yang tepat untuk memaksimalkan kerusakan (kerusakan saat pergi dan kerusakan saat kembali), memaksa pemain untuk selalu bergerak dan mengatur sudut serangan di lingkungan yang berantakan.

BACA JUGA:Review Game Megabonk: Ketika Vampire Survivors Naik ke Dimensi 3D dan Penuh Meme

Mengapa Monke Begitu Sulit Dikuasai?

Monke bukan tentang damage instan; dia adalah ujian mekanik dan pemahaman peta. Tiga faktor membuat Monke sulit dikuasai:

1. Pembelajaran Gerakan (Movement Skill Check)

Menguasai Monke berarti menguasai "bahasa dinding." Pemain harus belajar:

• Wall Jump Chaining: Menggunakan pantulan dinding untuk mempertahankan momentum horizontal.
• Perlindungan Fall Damage: Karena Monke mengambil fall damage yang sama dengan karakter lain, pemain harus tahu cara memutus pantulan atau mendarat dengan aman dari ketinggian.
• Aplikasi BHop: Untuk menutupi kecepatan dasarnya yang lambat, pemain Monke sejati harus mahir dalam teknik Bunny Hop (Bhop) saat berada di tanah.

Jika Anda tidak menguasai gerakan vertikalnya, Monke terasa seperti karakter tier terendah. Jika Anda menguasainya, Anda menjadi hantu yang tak tersentuh.

2. Ketergantungan pada Build Mobilitas

Monke sangat bergantung pada beberapa item kunci untuk meningkatkan mobilitasnya. Item seperti "Extra Jumps," "Jump Height," atau "Reduced Fall Damage" adalah keharusan mutlak.

Jika RNG (keberuntungan) tidak berpihak pada Anda di awal lari, Monke akan terasa seperti bebatuan besar yang bergerak lambat. Strategi build Monke adalah mengamankan survival (kelangsungan hidup) sebelum mengejar damage.

3. Keunikan Serangan Vertikal

Banyak item area-of-effect (AOE) yang didesain untuk lantai. Monke, yang sering berada di dinding, harus memprioritaskan item yang memiliki efek proyektil atau AOE vertikal yang baik. Membangun Monke yang efektif adalah proses yang sangat spesifik, membutuhkan pengetahuan mendalam tentang interaksi setiap item di seluruh peta, bukan hanya di lantai.

BACA JUGA:Review Game 33 Immortals: Roguelike Aksi Intens dengan Konsep 33 Pemain yang Benar-benar Unik

Potensi Gila: Mengapa Monke adalah Raja Sejati

Sumber: