5 Game dengan Ending Tersedih Sepanjang Masa: Siap-siap Banjir Air Mata!
5 Game dengan Ending Tersedih Sepanjang Masa: Siap-siap Banjir Air Mata!. Foto iustrasi: Pinterest/ Rakyatcirebon.disway.id--
RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Sejujurnya, kita main game itu niatnya mau senang-senang, kan? Mau jadi pahlawan, menaklukkan musuh, dan dapat happy ending yang memuaskan. Tapi, ada kalanya pengembang game kejam sekali. Mereka membangun ikatan emosional antara kita dan karakternya, membiarkan kita berinvestasi waktu dan hati, lalu di menit-menit terakhir, mereka malah menghancurkan kita dengan ending yang luar biasa pedih.
Ending yang sadis bukanlah akhir yang buruk, justru seringkali itu adalah puncak penceritaan terbaik. Itu adalah bukti bahwa game bisa menjadi karya seni yang benar-benar bisa membuat kita "baper" total.
BACA JUGA:5 Game dengan World Building Terbaik: Bukan Sekadar Peta Besar
Siapkan hati dan satu kotak penuh tisu, karena kita akan mengenang kembali 5 game dengan ending tersedih sepanjang sejarah gaming.
1. The Walking Dead: The Telltale Series (Season 1)
Tragedi Lee dan Clementine, Perpisahan Paling Berat
Siapa pun yang pernah memainkan The Walking Dead dari Telltale pasti setuju: ini adalah definisi dari trauma yang bagus. Sepanjang Season 1, kita melihat evolusi hubungan Lee Everett dan Clementine.
Lee, seorang kriminal, menemukan tujuan hidupnya dengan menjadi pelindung seorang gadis kecil yang lucu. Hubungan mereka itu lebih dari sekadar ayah dan anak; itu adalah harapan terakhir di dunia yang sudah busuk.
Bagian yang Bikin Nyesek
Ketika Lee digigit dan tak punya harapan lagi, kamu sebagai pemain dipaksa mengarahkan langkah terakhirnya. Momen krusial di mana Lee harus mengajarkan Clem cara bertahan hidup sendiri, memberinya pesan terakhir, lalu membiarkan Clem menentukan nasibnya (menembaknya atau meninggalkannya), itu pukulan telak.
Adegan Clementine menangis dan berpamitan sambil memeluk Lee sungguh membuat kita merasa seperti kehilangan keluarga sendiri. Itu adalah ending yang brutal, tapi sempurna dalam mengajarkan arti pengorbanan.
2. Red Dead Redemption 2
Penebusan Arthur Morgan di Bawah Matahari Terbit
Awalnya, Arthur Morgan hanyalah bandit tengik di geng Van der Linde. Namun, seiring waktu, dia tumbuh menjadi salah satu karakter paling manusiawi dan kompleks dalam sejarah game. RDR2 adalah kisah epik tentang kehancuran, dan Arthur adalah jantungnya.
Kenapa Kita Semua Menangis?
Faktanya terungkap di tengah game: Arthur sakit parah (TBC) dan waktunya hanya sebentar lagi. Mengetahui ajalnya sudah dekat, Arthur menggunakan sisa energinya untuk menebus semua dosanya. Dia berjuang melindungi John Marston (dan keluarganya!) agar bisa hidup normal, meskipun itu berarti dia sendiri harus mati.
Pertarungan terakhirnya di puncak gunung melawan Micah, dalam keadaan lemah dan terbatuk-batuk, adalah adegan paling heroik dan tragis. Saat matahari terbit menyinari wajahnya, Arthur menghembuskan napas terakhirnya, bukan sebagai penjahat, tapi sebagai pahlawan yang menemukan kedamaian. Kamu tidak sedih karena dia mati; kamu sedih karena pahlawan sebaik dia pantas mendapatkan akhir yang lebih bahagia.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Game Idle Terbaik: Solusi Gaming Sempurna untuk Kamu yang Sibuk
3. Final Fantasy X
Cinta Sejati yang Hanya Sebuah Mimpi
Seluruh perjalanan Final Fantasy X adalah tentang Yuna, seorang Summoner yang harus berkorban untuk menyelamatkan Spira. Tidus datang sebagai sosok ceria yang membawa harapan, dan romansa mereka adalah pemanis yang membuat pemain terus bertahan.
Ini yang Bikin Patah Hati Maksimal:
Setelah perjuangan yang panjang, terungkaplah plot twist yang membuat segalanya jadi tragis: Tidus hanyalah ilusi, "mimpi" yang diciptakan. Begitu Sin dikalahkan, dia harus lenyap. Momen perpisahan Tidus, di mana tubuhnya mulai memudar dan Yuna yang berusaha mati-matian meraihnya, lalu jatuh ke laut dengan tangisan pilu, adalah salah satu adegan paling ikonik dan memilukan.
Sumber: