Dorong Kolaborasi Empat Desa Nelayan Gelar Tradisi Nadran sebagai Event Kabupaten
WAKIL Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, HR Hasan Basori SE MSi, mendorong kolaborasi empat desa nelayan menggelar tradisi nadran sebagai event kabupaten. FOTO : IST/RAKYAT CIREBON--
CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, HR Hasan Basori SE MSi melaksanakan Silaturahmi dan Kunjungan Kerja dalam rangka Reses Anggota DPRD Kabupaten Cirebon Tahun Sidang 2025–2026 belum lama ini.
Mengusung tema Peduli Umat Melayani Rakyat. Berlangsung di Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Sejumlah tokoh masyarakat serta perwakilan empat desa nelayan di wilayah tersebut hadir.
BACA JUGA:Jalan Rusak, Layanan BPJS Bermasalah, dan Ancaman Pangan Jadi Keluhan Warga Mundu
Tidak hanya menampung aspirasi masyarakat, tetapi juga membuka dialog bersama warga. Membahas realisasi pengembangan tradisi budaya masyarakat nelayan, yaitu upacara adat nadran yang telah menjadi tradisi turun-temurun di kawasan pesisir Mundu.
Kuwu Desa Mundu Pesisir, di Kecamatan Mundu, H Khaerun menjelaskan terdapat empat desa nelayan. Yakni Citemu, Waruduwur, Mundu Pesisir, dan Bandengan. Tradisi nadran dilaksanakan setiap tahun. Masing-masing desa memiliki daya tarik tersendiri.
" Mudah-mudahan ini dapat dikembangkan menjadi agenda budaya berskala kabupaten," katanya.
Hasan Basori menyampaikan pentingnya membangun kolaborasi antar-desa untuk memperkuat nilai budaya lokal sekaligus mengangkat potensi wisata daerah.
“Hari ini saya ingin menguatkan kolaborasi empat desa untuk perayaan tradisi nadran agar bisa menjadi pusat pariwisata event budaya Kabupaten Cirebon,” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan, Hasan Basori telah menyiapkan alokasi anggaran sebesar Rp400 juta untuk mendukung pelaksanaan tradisi nadran kolaborasi empat desa di Kecamatan Mundu. Rencananya akan diselenggarakan pada tahun 2026.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat berlangsung secara bertahap selama dua minggu hingga satu bulan penuh. Menurutnya, pelaksanaan acara secara berkelanjutan akan memberikan dampak ganda.
Yaitu pelestarian tradisi masyarakat nelayan serta peningkatan pergerakan ekonomi UMKM lokal di sekitar wilayah pesisir.
“Nanti selain menyelenggarakan pagelaran seni seperti wayang dan sandiwara, kita undang juga Gubernur Jawa Barat, seniman Kancil, dan tokoh-tokoh lainnya agar semakin banyak pengunjung yang datang,” ungkapnya.
Ia menambahkan, meningkatnya kunjungan wisatawan dari luar daerah akan berpengaruh langsung terhadap perputaran ekonomi masyarakat setempat. Sektor perdagangan, kuliner, dan jasa warga sekitar akan ikut tumbuh seiring ramainya kegiatan budaya tersebut.
BACA JUGA:Gerindra: Perkuat Kader, Lewat Pendidikan Politik
Dalam dialog terbuka yang digelar selama agenda reses, tokoh masyarakat dan perwakilan empat desa nelayan turut menyampaikan berbagai ide dan gagasan untuk memperkuat pelaksanaan tradisi nadran di masa mendatang.
Raden Hasan Basori memastikan DPRD Kabupaten Cirebon akan terus mengawal aspirasi ini agar dapat terealisasi dengan baik sebagai bagian dari pengembangan pariwisata budaya berbasis masyarakat di Kabupaten Cirebon. (zen)
Sumber: