Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Cirebon Dukung Program MBG: Ini Embrio Menuju Indonesia Emas
DUKUNG. Anggota Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Cirebon, Cakra Suseno mendukung program MBG. Multiplayer effect nya signifikan. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--
CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID – Program Makan Siang Gratis (MBG) di Kabupaten Cirebon sudah berjalan. Beberapa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sudah beroperasi.
Tidak semua lancar. Ada saja isu miring terkait pelaksanaan program tersebut di lapangan. Mulai dari menu MBG tidak layak konsumsi hingga menimbulkan keracunan.
BACA JUGA:Limbah Dapur MBG Jangan Dianggap Sepele, DLH Buka Ruang Komunikasi dengan SPPG
Kendati demikian, tidak menghentikan keberlanjutan dari program MBG. Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Cirebon, R Cakra Suseno SH menegaskan program MBG pada prinsipnya sangat positif. Ia bahkan sangat mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Ia menilai program MBG sebagai langkah strategis jangka panjang, menuju tercapainya visi Indonesia Emas 2045.
"Program MBG ini sangat bagus. Kami tentu sangat mendukung. Ini bukan sekadar program sesaat, tapi embrio untuk membangun fondasi visi Indonesia Emas di 2045 mendatang," ujar Cakra, Jumat (10/10).
Meski belum memiliki data konkret terkait tingkat keberhasilan program tersebut, Cakra menilai parameter yang digunakan dalam pelaksanaan MBG sangat baik. Menurutnya, program ini mampu menciptakan perputaran ekonomi di setiap desa.
"Di beberapa daerah yang Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sudah beroperasi, terlihat jelas dampak ekonominya. Ada peningkatan kebutuhan akan bahan pangan untuk memenuhi gizi masyarakat, dan itu turut menggerakkan ekonomi lokal," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti dampak positif dari program MBG dalam menanggulangi persoalan stunting dan gizi buruk. Serta mendorong peningkatan daya beli masyarakat. Menurutnya, multiplayer effect dari program MBG sangat signifikan.
Cakra juga menyoroti potensi besar yang dimiliki Kabupaten Cirebon. Baik dari sektor pertanian maupun kelautan. Ia mendorong agar daerah tidak hanya menjadi penonton, melainkan turut berperan aktif dalam penyediaan kebutuhan bahan pangan untuk mendukung program MBG.
"Kita punya lahan pertanian dan garis pantai yang bisa dimaksimalkan. Jangan jadi penonton. Kita harus bisa memenuhi kebutuhan bahan pangan sendiri," katanya.
" Disamping itu, juga bisa menyerap tenaga kerja. Kan SOP nya satu dapur MBG bisa menyerap hingga 50 tenaga kerja, ini peluang besar," ujarnya.
BACA JUGA:Imron Tunggu Juknis Program Sapoe Sarebu dari Pemprov Jabar
Ia pun optimistis, jika seluruh elemen daerah mendukung dan dapur-dapur MBG berdiri secara merata, maka nilai dari program ini bukan hanya soal pemenuhan gizi masyarakat. Tetapi juga menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi lokal berbasis potensi daerah.
"Ini program pemerintah. Sudah seharusnya kita sukseskan bersama," pungkasnya. (zen)
Sumber: