Pedagang Hewan Kurban Waspada, Harga Justru Naik

Pedagang Hewan Kurban Waspada, Harga Justru Naik

MAHAL. Seorang pedagang hewan kurban terus memantau kesehatan sapi miliknya, seiring dengan mencuatnya penyakit mulut dan kuku menjelang Idul Adha tahun ini.--

RAKYATCIREBON.IDMAJALENGKA – Para pedagang sapi kurban mulai dilanda kecemasan, akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang mengancam hewan dagangan mereka. Pasalnya pemerintah sudah menginstruksikan agar hewan yang terjangkit penyakit PMK diisolasi dan tidak boleh dijual karena membahayakan konsumen.

Hal tersebut diakui Obay, pedagang sapi kurban asal Palasah. Dia mengaku khawatir jika hewan kurban dagangan miliknya ikut terserang PMK, meski sampai saat ini kondisi hewannya masih sehat dan tidak ada gejala PMK. Apalagi sudah banyak konsumen yang memesan jauh-jauh hari.

“Rasa khawatir pasti ada mas, apalagi sudah banyak pemesan yang datang ke saya, bahkan sudah ada yang sekitar 2 atau 3 bulan lalu memesannya,” ucapnya.

Meski saat ini muncul ancaman PMK, ternyata tidak berpengaruh terhadap harga jual sapi kurban yang tetap stabil bahkan cenderung naik. Kenaikan harga tersebut diyakini akan semakin meningkat saat H-5 sampai H-1.

“Biasanya, berdasarkan pengalaman tahun lalu kenaikan harga akan kembali terjadi saat H-5 sampai H-1,” tambahnya.

Hal senada diungkapkan Amiran, pedagang sapi di pasar ternak Kadipaten yang mengatakan harga sapi saat ini masih stabil bahkan cenderung naik. Untuk saat ini harga sapi yang paling murah berkisar antara Rp23 sampai Rp27 juta tergantung jenis dan ukuran sapi. Untuk harga sapi jenis metal, limosin, angus dan sarole masih cukup tinggi bahkan ada yang di kisaran antara Rp40 juta hingga Rp100 juta per ekor.

“Untuk jenis Limosin dan Metal memang masih cukup mahal,” ucapnya.

Sapi jualannya diperoleh dari sejumlah peternak kabupaten Majalengka seperti dari Jatitujuh, Ligung, Leuwimunding, Palasah dan lainnya. Namun ada juga sapi-sapi yang didatangkan dari kabupaten tetangga seperti Subang dan Indramayu.

“Bahkan tahun lalu karena jumlah pesanan meningkat, saya juga mendatangkan sapi sapi dari luar Jawa Barat seperti dari daerah Jogja dan Grobogan Jawa Tengah,” tambahnya.

Untuk masalah kesehatan hewan kurban, kata dia, hewan yang dijual sudah terjamin kesehatannya karena secara rutin selalu dicek kesehatannya. (pai)

 

 

 

 

Sumber: