Indocement Manfaatkan Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif

Indocement Manfaatkan Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif

Indocement berupaya mengurangi penggunaan bahan bakar Batubara dengan memanfaatkan sampah sebagai bahan bakar alternatif dalam memproduksi semen--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - PT Indocement Tunggal Prakarsa Unit Palimanan (Indocement) berkomitmen mengurangi penggunaan batubara sebagai bahan bakar utama. Langkah itu, demi mendukung upaya peningkatan penggunaan bahan bakar alternatif dalam proses produksi semen.

Caranya, dengan memanfaatkan sampah rumah tangga yang memiliki nilai panas tinggi. Seperti plastik, kertas, karet dan ban bekas. 

Assistant General Manager Indocement, Alfian menyampaikan pihaknya sudah  bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon. Agar sampah dari Kota Cirebon yang berasal dari sekolah-sekolah, pusat perbelajaan dan perkantoran bisa dimanfaatkan. 

"Kita sudah berkunjung ke TPA Kopi Luhur. Potensinya besar. Jadi kita upayakan mencari alternatif bahan bakar utama selain batubara. Kita akan memanfaatkan sampah. Sampah dari sekolah dan pusat perbelanjaan menjadi prioritas," kata Alfian, Senin (6/6).

Karena lanjut Alfian, selain sampahnya relatif lebih bersih, kadar airnya juga rendah. Sehingga akan mudah dalam proses pembakaran. 

Sekretaris DLH Kota Cirebon, Ujianto Wahyu Utomo, ATD menyambut baik gagasan Indocement yang akan memanfaatkan sampah sebagai bahan bakar alternatif. Hal itu akan membantu DLH dalam mengurangi timbulan sampah diperkotaan yang tiap hari bertambah sekitar 800M3.

"Kami menyambut baik penjajakan yang dilakukan Indocement, karena hal ini sangat sinergi dengan program DLH, apalagi setelah masa pandemi Covid-19 mulai mereda jumlah timbulan sampah dari sekolah-sekolah, pusat perbelanjaan dan perkantoran mulai meningkat hingga 800 M3 perhari," tuturnya. 

Sehingga perlu adanya upaya terobosan kerjasama dengan pihak swasta dalam pengelolaan sampah yang lebih baik.  

Sementara itu Supply Dept Head Indocement, Dini Pramudiasti mengungkapkan bahwa bahan bakar alternatif yang telah digunakan saat ini antara lain sekam padi, serbuk gergaji, ban bekas, kulit kopi, limbah bahan sepatu dan RDF serta biomas. Diperolah dari beberapa daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah.  

"Namun masih banyak peluang yang belum bisa kami dapatkan seperti sampah kering dan jerami kering. Dalam waktu dekat ini kami juga akan berkunjung ke DLH Kabupaten untuk melihat potensi yang ada," pungkasnya. (zen)

Sumber: