Kolam Ciasin, Mata Air Berasa Asin di Kuningan
RASANYA SEPET. Kolam sumber mata air Ciasin yang berada di lahan pertanian warga Singkup, Kecamatan Japara rasanya sepert alias agak asin meski berada di pegunungan.--
RAKYATCIREBON.ID, KUNINGAN- Fenomena alam bisa terjadi di mana saja. Salah satunya rasa air yang terasa sepet dan agak keasinan berada di pegunungan. Padahal biasanya air asin ada di laut. Sumber mata air dengan rasa agak asin ini berada di tengah sawah di wilayah Desa Singkup, Kecamatan Japara, Kabupaten Kuningan. Ciasin, itulah nama lokasi sumber mata air yarga diberikan oleh warga setempat.
Untuk mencapai lokasi tersebut bisa ditempuh menggunakan motor menyusuri jalan pertanian. Hanya butuh 15 menit dari jalan lingkur timur Sampora-Garatengah untuk sampai ke Ciasin dengan menggunakan motor. Akses menuju Ciasin sendiri cukup mudah lantaran jalan pertanian cukup rata meski belum teraspal seluruhnya.
Menurut warga setempat, Asep Jamhari, awalnya sumber mata air Ciasin ke luar di tengah sawah. Sampai kemudian ada pengusaha tanaman haramay (bahan untuk pembuatan kain, red) dari Bandung mengontrak lahan pertanian warga untuk ditanami haramay. Selain melakukan penanaman haramay, pengusaha itu juga tertarik membangun kolam secara permanen di tempat sumber air itu muncul. Tujuannya untuk kebutuhan mencuci batang haramay sebelum digiling.
"Awalnya dibangun pengusaha itu untuk mencuci batang haramay. Airnya memang terasa sepet malah agak keasinan. Makanya oleh warga sinj dinamakan Ciasin. Arti Ciasin yakni air yang asin. Ya karena rasa airnya itu. Kalau mandi di kolam Ciasin, kulit akan busik kayak mandi air garam. Airnya juga enggak enak diminum," jabar Asep.
Sama seperti Asep, warga lainnya, Bramiun juga mengatakan hal serupa. Lelaki itu mengatakan, Ciasin selama ini dikenal sebagai sumber mata air yang terasa asin. "Dulu tempat ini ramai sama anak anak untuk dipakai mandi. Itu setelah pabrik haramay tutup. Sekarang kolam ini jarang dipakai berenang anak anak tapi tempatnya tetap terawat," ujarnya.
Asep dan Bramiun juga mengungkapkan bahwa dulu ada tim yang datang melakukan penelitian air Ciasin. Katanya ditempat tersebut ada sumber mineral yakni minyak. "Dulu memang ada yang datang melakukan penelitian karena diduga ada sumber minyak bumi di sekitar area Ciasin. Tapi kata orang tua dulu, kandungan minyak buminya cukup rendah. Karena itu tidak ada kelanjutannya," tutur keduanya.
Asep sendiri saat muda pernah bekerja di pabrik haramay yang dibangun di Ciasin. Sehingga dia tahu betul proses pembangunan kolam tersebut. “Dulu sering dipakai anak-anak untuk berenang. Sdetelah beranang, kulit sepertinya busik dan airnya agak asin. Kami sendiri tidak tahu penyebab air di kolam itu rasanya berbeda dengan air di sekitarnya. Sampai sekarang, masih banyak warga yang datang ke sini untuk melihat fenomena ini,” timpal Bramiun. (bud)
Sumber: