Menunggu Instruksi Sekda, Disdukcapil Kota Cirebon Belum Tempati Kantor Baru

Menunggu Instruksi Sekda, Disdukcapil Kota Cirebon Belum Tempati Kantor Baru

BELUM SELESAI. Kondisi kantor baru Disdukcapil yang sedang dibangun. Belum selesai, namun sudah bisa ditempati untuk pelayanan publik. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Hampir dua tahun lebih Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Cirebon menempati kantor sementara yang berlokasi di Jalan Wahidin. Karena kantor utamanya yang ada di komplek perkantoran Bima direvitalisasi.

Namun sampai saat ini, dua tahun berselang, pembangunan kantor Disdukcapil belum selesai 100 persen. Dari perencanaan, saat ini sudah bisa digunakan untuk pelayanan.

Mengenai rencana pindah ke kantor yang baru, karena untuk fasilitas pelayanan administrasi kependudukan di kantor yang baru sudah bisa digunakan, Sekretaris Disdukcapil, Rahmat Saleh menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu instruksi dari pimpinan, dalam hal ini Sekretaris Daerah.

"Untuk pindah kantor, kita masih menunggu instruksi dari pak Sekda. Karena hasil monitoring pak Sekda, pas pindah di sana harus sudah layak," ungkap Rahmat.

Pihaknya sendiri sering memantau perkembangan pengerjaan di kantornya yang baru. Sementara ini, beberapa fasilitas utama memang sudah selesai dan bisa ditempati, terutama untuk pelayanan masyarakat.

"Jalan sudah bagus untuk parkiran, sarana prasarana, seperti toilet sudah selesai. Hasil pemantauan kita, itu memang bangunan baru setengah jadi. Tapi untuk bagian pelayanan sudah representatif bisa dipakai, tinggal interior dan mebeler di ruang pelayanan," jelasnya.

Dari anggaran yang disiapkan tahun ini, kata Rahmat, memang ada anggaran untuk pengadaan mebeler dan design interior. Sehingga menunggu diselesaikan sebelum nanti pindah menempati gedung baru.

"Tahun ini ada sebagian untuk mebeler dan design interior. Kalau kami sih, prinsipnya Disdukcapil sendiri siap mau kapan pun diperintahkan pindah," ucapnya.

Mengenai di kantor sementara saat ini, diakui Rahmat, untuk pelayanan publik memang sangat tidak representatif, karena memang design bangunannya sendiri merupakan design rumah tinggal. Sehingga dengan menempati gedung baru, ia meyakini pelayanan administrasi kependudukan pun akan lebih maksimal.

"Kalau di sini (kantor sementara, red), pelayanan publik sangat tidak memadai. Karena ini konsep rumah, disebutnya juga kantor sementara. Fasilitas untuk pelayanan publiknya belum terpenuhi. Seperti untuk toilet," imbuh Rahmat. (sep)

Sumber: