Disnaker Bekali Perempuan Purna PMI dengan Keahlian Tata Boga
PELATIHAN. Belasan perempuan purna PMI di Kecamatan Sukagumiwang mengikuti pelatihan tata boga yang diselenggarakan UPTD BLK Disnaker Indramayu. FOTO: TARDIARTO AZZA/RAKYAT CIREBON--
RAKYATCIREBON.ID, SUKAGUMIWANG–Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Indramayu menyasar perempuan purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam upaya penguatan ekonomi.
Kegiatan yang dilaksanakan ini menggunakan metode Mobile Training Unit (MTU). Di pekan kedua dan ketiga Juni 2022, kegiatan yang menjadi bagian dari program Perempuan Berdikari (Pe-Ri) ini dipusatkan di Kecamatan Sukagumiwang dengan peserta 16 orang perempuan purna PMI.
Adapun tujuannya untuk membentuk kemandirian para purna PMI Indramayu dari sisi ekonomi. Bertempat di kantor kecamatan setempat, pelatihan dilaksanakan secara terjadwal sejak 13 Juni lalu dengan pelatihan bidang wirausaha tata boga.
Selain memberikan pelatihan kepada purna PMI, Disnaker Indramayu juga membantu pada sisi permodalannya.
Dengan menggandeng Bank Jabar Banten (BJB) Cabang Indramayu dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Karya Remaja, para purna PMI diberikan bantuan permodalan.
Camat Sukagumiwang, H Suratno Sukarja sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh BLK Disnaker Indramayu tersebut. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati Nina Agustina atas perhatiannya dengan berbagai program yang berpihak kepada masyarakat kecil.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Saya yakin ini adalah wujud kepedulian Bupati Nina Agustina kepada masyarakat kecil. Terima kasih kepada ibu bupati,” ucap Suratno Sukarja sangat mengapresiasi, Sabtu (25/6).
Dia berharap, melalui pelatihan ini masyarakatnya mendapat pengetahuan dan keterampilan untuk dapat berdikari dan tidak lagi berangkat ke luar negeri. “Dengan dilatihnya ibu-ibu membuat kue, diharapkan ibu-ibu bisa berdikari, dan bisa berwirausaha sendiri di lingkungan masyarakat masing masing. Dengan ini ibu-ibu bisa menambah penghasilan buat keluarga dan bisa membuat lapangan kerja baru. Dengan demikian, diharapkan perekonomian masyarakat semakin tumbuh dan kuat,” ungkapnya.
Sementara itu, Kabupaten Indramayu merupakan kantong PMI terbesar di Jawa Barat. Jumlah yang berangkat bekerja ke luar negeri menembus angka di atas 20 ribu.
Angka ini sempat turun ketika Covid-19 melanda, karena beberapa negara yang menjadi tujuan bekerja menutup akses untuk pengiriman PMI.
Kondisi ini mengundang keprihatinan Bupati Indramayu, Nina Agustina yang diawal kepemimpinannya langsung meluncurkan 10 Program Unggulan, salah satunya adalah Pe-Ri. Kemudian programnya ditindaklanjuti oleh Disnaker.
Berbagai pelatihan keterampilan sudah dilaksanakan oleh Disnaker Indramayu seperti tata boga, tata rias dan kecantikan. Sampai tahun 2026, Disnaker Kabupaten Indramayu menargetkan memberikan pelatihan kewirausahaan bagi 6.340 purna PMI yang tersebar di 317 desa di wilayah Kabupaten Indramayu. (tar)
Sumber: