Gas Nonsubsidi Mahal, Beralih ke Gas Melon

Gas Nonsubsidi Mahal, Beralih ke Gas Melon

NAIK. Puluhan ibu rumah tangga antre mendapatkan gas melon atau gas elpiji tabung 3 kg, seiring kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram.--

RAKYATCIREBON.IDMAJALENGKA - Sejumlah ibu rumah tangga mengaku akan beralih ke gas elpiji 3 kg setelah harga gas elpiji nonsubsidi naik sekitar Rp2.000 per kilogram. Hal itu untuk menghemat anggaran kebutuhan keluarga, karena belakangan hampir semua harga barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan.

Tati, warga Desa Cikalong Kecamatan Sukahaji mengaku kaget dengan kenaikan harga gas yang cukup tinggi hingga mencapai Rp230.000 ukuran 12 kg. Padahal biasanya dia membeli Rp215.000. Bahkan akhir tahun lalu, harga gas 12 kg hanya Rp185.000 serta isi 5,5 kg hanya Rp80.000. Saat ini harga meningkat tajam tanpa sosialisasi yang jelas.

Menurut mereka, kenaikan harga yang cukup tinggi di tengah segala serba mahal dan kebutuhan keluarga sedang naik terutama menghadapi biaya sekolah anak di awal tahun ajaran baru terasa memberatkan. Penggunaan gas melon dinilai masih hemat, karena satu gas melon bisa untuk sepekan.

“Sementara gas elpiji 12 kilogram seharga Rp230.000 bisa bertahan hingga sebulan. Kalau dikalkulasi ya masih lebih hemat,” kata Tati, Rabu (13/7).

Hal senada disampaikan Dede, warga Cicenang yang mengaku sudah beberapa bulan menggunakan gas melon tepatnya setelah terjadi kenaikan ketiga kalinya tahun ini. “Kemarin ini gas melon Rp19.000. Jika sebulan 4 tabung, habis Rp76.000. Sedangkan gas 12 kilogram bisa digunakan sebulan tapi harganya lebih dari Rp200.000,” kata Dede.

Karena banyaknya ibu rumah tangga yang beralih ke gas melon, harga tabung gas baru pun melesat mencapai Rp200.000 padahal sebelumnya Rp150.000.

Penjual gas elpiji di Kelurahan Cicenang, Neneng bingung dengan kenaikan harga gas. Dia khawatir banyak konsumen yang beralih ke gas melon sementara jumlah gas melon terbatas hanya untuk langganannya dan sudah terdaftar sejak lama.

“Kami jualnya juga pusing, kalau sekarang harga belinya sudah Rp215.000 per tabung, dijual Rp230.000 karena kami harus mengantar ke rumahnya dan memasangkan gasnya,” kata Neneng.

Selama 8 bulan terakhir kenaikan harga gas telah mencapai 4 kali. Hanya, kenaikan kali ini yang paling tinggi mencapai Rp24.300. (hsn)

Sumber: