ICMI Orda Cirebon Fasilitasi Bedah Buku ke-17 Prof Yuddy Chrisnandi

ICMI Orda Cirebon Fasilitasi Bedah Buku ke-17 Prof Yuddy Chrisnandi

BEDAH BUKU. Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Daerah Kabupaten Cirebon fasilitasi bedah buku Cinta Keduaku Berlabuh di Ukraina karya Prof Dr Yuddy Chrisnandi SH SE MM, Jumat (15/7) di aula pasca sarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon.--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Daerah Kabupaten Cirebon fasilitasi bedah buku Cinta Keduaku Berlabuh di Ukraina karya Prof Dr Yuddy Chrisnandi SH SE MM, Jumat (15/7) di aula Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
 
Buku ini merupakan karya ke-17 Prof Yuddy. Isinya banyak bercerita mengenai perjalanan tugas Prof Yuddy selama menjadi Duta Besar RI untuk Ukraina pada 2017 sampai 2021. Dalam buku, Prof Yuddy mencatatkan kesan mendalam pada Ukraina, negara yang kini berkonflik dengan Rusia. 
 
Ketua ICMI Orda Kabupaten Cirebon, dr Asad Sp THT KL menjelaskan, Prof Yuddy merupakan cendekiawan muslim yang produktif menulis buku. Terutama yang berkaitan dengan pandangannya tentang ke-Indonesia-an. 
 
"Buku ini adalah catatan sejarah yang bagus. Dan Prof Yuddy Chrisnandi menuliskannya dengan apik. Sebuah perjalanan selama menjadi Duta Besar di Ukraina," ujar dr Asad. 
 
 
Di sisi lain, Wakil Direktur Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon, H Didin Nurul Rosyidin PhD berujar, menulis buku merupakan upaya mengabadikan diri lewat karya. Menurutnya, sehebat apapun seorang tokoh tanpa menulis buku akan lenyap ditelan zaman.
 
"Maka dari itu, Prof Yuddy menuliskan buku yang akan dibaca dari generasi ke generasi. Karyanya akan abadi," kata Didin. 
 
Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati menyambut baik buku Cinta Keduaku Berlabuh di Ukraina. Menurutnya, Prof Yuddy tak sekedar tokoh publik, juga seorang penggerak literasi. 
 
"Buku ini saya rasakan ada banyak berbagai pelajaran karena merupakan peristiwa dan pandangan Pak Yuddy mengenai hubungan Indonesia dan Ukraina," jelasnya. 
 
 
Sementara itu, Prof Yuddy mengatakan, selama menjadi Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh untuk negara Ukraina, Armenia dan Georgia yang berkedudukan di Kyiv selama 4 tahun 6 bulan 9 hari,  berhasil melaksanakan seluruh misi diplomatik RI. 
 
Juga melakukan berbagai terobosan baru. Diantaranya membangun Taman Budaya Indonesia dan Stupa Candi Borobudur di Grishko Botanical Garden-Kyiv, membangun miniatur bangunan budaya Indonesia di Taman Miniatur Kyiv, membuka extention office perwakilan KBRI di Tbilisi-Georgia, membuka dua kantor Konsul Kehormatan RI di kota Kharkiv dan Lviv-Ukraina, dan bersama Dubes Malaysia dan Vietnam membentuk-meresmikan Asean Study Center di Universitas Taras Shevchenko. 
 
Berbagai lembaga di Ukraina memberikan apresiasi penghargaan diantaranya dari Ukraine Postal yang mengabadikan wajah Duta Besar RI di Kyiv dalam perangko yang diterbitkan pemerintah Ukraina, yang diserahkan pada 17 Agustus 2021.
 
Prof Yuddy juga telah mengunjungi hampir seluruh wilayah Ukraina termasuk ke daerah yang menjadi sengketa dan medan perang dengan Rusia: Kherson-Crimea’s Border, Luhanks, Donets-Eastern Ukraine.
 
 
Kekaguman Prof Yuddy pada Ukraina telah dituangkan dalam buku Puisi Cinta dari Ukraina diterbitkan Fakultas Filologi Universitas Taras Shevchenko dan di release 21 Juni 2021 di Kyiv dalam bahasa Indonesia dan Ukraina, merupakan buku sastra puisi pertama sepanjang sejarah Ukraina yang ditulis oleh Duta Besar.
 
"Catatan diary saya dari tiba di kota Kyiv 21 April 2017 hingga meninggalkan Ukraina kembali ke tanah air 31 Oktober 2021, dituangkan dalam buku ini," pungkasnya.  (wan)

Sumber: