Demo Mahasiswa Cirebon Hampir Ricuh, Tolak Pasal Kontroversial

  Demo Mahasiswa Cirebon Hampir Ricuh, Tolak Pasal Kontroversial

Demo mahasiswa di depan gedung DPRD Kota Cirebon, Jalan Siliwangi Kota Cirebon. --

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Demo mahasiswa Cirebon berujung ricuh setelah sempat terjadi aksi dorong-dorongan dengan polisi di depan gerbang DPRD, Jl Siliwangi.

Demo mahasiswa Cirebon berujung ricuh ketika mereka hendak masuk ke halaman gedung DPRD Kota Cirebon yang dijaga aparat kepolisian.

Namun, belum juga masuk mahasiswa yang demo terlibat dorong-dorongan dengan polisi. Akibatnya demo mahasiswa justru ricuh di depan DPRD Kota Cirebon.

Mahasiswa mulanya hendak masuk dari akses keluar DPRD, namun karena terhalang petugas kepolisian terjadilah aksi dorong-dorongan.

Kemudian mahasiswa kembali berusaha lewat gerbang masuk menerobos barikade aparat kepolisian. Aksi saling dorong kembali terjadi.

Akibat kericuhan tersebut ada beberapa mahasiswa yang terluka, juga seorang mahasiswi yang histeris.

Demo mahasiswa Cirebon yang berujung ricuh, mengusung dua tuntutan yakni rekait pasal kontroversial RKUHP dan tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Mahasiswa mempertanyakan 4 pasal dalam RKUHP yang dinilai kontroversial dan seharusnya tidak ada di RKUHP.

Dalam keterangan tertulis, mahasiswa mempersoalkan Pasal 218, 241, 351, dan 256 di RKUHP.

Diketahui, Pasal 218 terkait dengan penyerangan terhadap harkat dan martabat presiden. Pasal ini, dinilai dapat menyebabkan multitafsir. Juga dapat menimbulkan pandangan otoriter.

Di pasal 241 mengenai ujaran kebencian juga dinilai multitafsir. Sebab, tidak ada garis batas antara ujaran kebencian dan kritik yang dilayangkan kepada pemerintah.

Karena itu, pasal 241 tersebut justru akan mengancam kebebasan masyarakat untuk berpendapat.

Pada pasal 351 yang dipersoalkan juga dikhawatirkan dapat digunakan untuk membungkam kritik yang dilayangkan kepada pemerintah.

Berikutnya pasal 256 terkait pemberitahuan dalam sistematika aksi. Karena bersifat pemberitahuan dan koordinasi, seharusnya tidak dimaknai sebagai perizinan.

Dalam aksinya demo mahasiswa Cirebon hari ini juga menyatakan bahwa kenaikan BBM sangat mempengaruhi perekonomian nasional.

Mulai dari kenaikan bahan pokok hingga meresahkan pengendara kendaraan bermotor pengguna BBM.

“Hidup mahasiswa. Hidup rakyat Indonesia. Hidup perempuan Indonesia. BBM naik demokrasi turun,” kata mahasiswa. (rdh)

Sumber: