Seren Taun Usung Tema Merawat, Meruwat, Pusaka Budaya Nusantara.

Seren Taun Usung Tema Merawat, Meruwat, Pusaka Budaya Nusantara.

SEREN TAUN. Puncak upacara adat Seren Taun mendapat perhatian luar biasa dari masayarakat dan petinggi daerah serta tokoh nasional.--

RAKYATCIREBON.IDKUNINGAN- Seren Taun merupakan salah satu adat tradisi yang hidup di Kabupaten Kuningan, sejak puluhan tahun silam. Seren Taun ini juga sebagai bentuk ungkapan syukur dan dihelat setiap tanggal 22 Rayagung 1955 Saka, dimana dianggap sebagai bulan terakhir dalam perhitungan kalender Sunda yang ditandai dengan puncak upacara adat Seren Taun di Cigugur.

Kemeriahan tradisi Seren Taun kembali terasa tahun ini setelah 2 tahun berlangsung sederhana karena pandemi Covid-19. Puncak acara adat seren taun yang digelar di halaman Paseban Tri Panca Tunggal Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jumat (22/7), menarik perhatian ribuan pasang mata yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan ada yang hadir dari mancanegara.

Dari pantauan di lapangan, masyarakat diajak bersuka cita untuk menikmati pemberian Tuhan dalam bentuk hasil bumi yang telah dipanen. Semua hasil bumi yang diarak dan dihias, disimpan di taman paseban untuk diserbu ribuan warga yang datang menyaksikan puncak acara tersebut.

Terlihat sejumlah tamu penting hadir dalam acara Seren Taun kali ini. Di antaranya Ibu Sinta Nuriyah Wahid, istri dari Presiden Indonesia keempat Abdurrahman Wahid. Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum, Ono Surono dan Dedi Mulyadi Anggota DPR RI. Tampak pula hadir Bupati Kuningan Acep Purnama, Wakil Bupati HM Ridho Suganda, Komandan Korem (Danrem) 063/SGJ Sunan Gunung Jati Cirebon Dany Rakca, Kapolres Kuningan Dhany Aryanda, Dandim 0615/Kuningan David Nainggolan, Wakil Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin, Sekda Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi, tamu undangan dari 12 Provinsi, dan undangan lainnya.

Pada acara puncak upacara adat Seren Taun ini, para tamu disuguhi dengan berbagai kesenian yang memanjakan mata. Dimulai dengan paduan suara Anak Bangsa, Tari Jampang Apsari, Angklung Buncis, Angklung Kanekes, Tari Buyung, Helaran Memeron, Ngajayak dll.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, dengan banyaknya budaya di Jawa Barat ini akan mempererat persatuan dan kesatuan.  “Semakin paham budaya daerah, semakin cinta terhadap daerah. Semakin tahu dan juga semakin cinta. Oleh karena itu, kegiatan seperti ini patut dilestarikan dan juga perlu didorong untuk lebih memasyarakat lagi. Tujuannya, supaya masyarakat lebih cinta budaya daerah,” tutur Wagub Uu.

Sementara Bupati H Acep Purnama memaparkan, Seren Taun kali ini sangat meriah sekali, mungkin karena 2 tahun yang silam tidak bisa melaksanakan gelaran seperti ini lantaran pandemi Covid 19. “Tapi tahun sekarang bisa dilaksanakan kembali. Kita juga melihat di Seren Taun kali ini banyak hal baru dan inovasinya, termasuk tema yang diusung Merawat, Meruwat, Pusaka Budaya Nusantara. Mudah mudahan ini mengandung makna kita berharap sekali terbangun nya soliditas persatuan dan kesatuan seluruh Nusantara tercinta,” kata Bupati Acep.

Ketua Umum Panitia Seren Taun Ratu Juwita Djatikusumah menerangkan, bahwa pada Seren Tahun 2021 lalu, Seren Taun berusia genap 1 abad terlaksana di Cigugur. Dikatakan Ratu Juwita, tema Seren Taun kali ini adalah Merawat, Meruwat, Pusaka Budaya Nusantara. (fik)

 

 

Sumber: