Korpri Sayangkan Seleksi Sekda Kabupaten Cirebon Sepi Peminat

Korpri Sayangkan Seleksi Sekda Kabupaten Cirebon Sepi Peminat

KURSI SEKDA. Ketua Korpri Kabupaten Cirebon, Dr Iis Krisnandar SH Cn menyayangkan sepinya pendaftar Sekretaris Daerah (Sekda). Sampai pembukaan terakhir, hanya ada empat pendaftar saja. FOTO: ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Ketua Korpri Kabupaten Cirebon, Dr Iis Krisnandar SH Cn menyayangkan sepinya pendaftar Sekretaris Daerah (Sekda). Hanya ada empat pendaftar saja. Mayoritas dari kalangan senior ASN tidak menggunakan haknya. Padahal, sekda itu puncak karir.

Kendati demikian, pendaftar sudah ditetapkan, hanya ada empat. Artinya, kata Iis, harus konsekuen. Karena nanti panitia seleksi (Pansel) hanya akan memilih tiga nama dari keempatnya itu.

"Setelah muncul 3 nama, nantinya akan dipilih oleh bupati. Mana yang cocok dari ketiganya. Sudah selesailah dinamikanya. Cuma satu sih yang tidak diloloskan,” katanya, Selasa (2/8).

Jadinya, lanjut Iis, penilaian objektivitasnya, hanya untuk menentukan tiga nama dari total 4 peserta. Setelah itu, baru penilaian subjektif dari bupati. Sementara selama ini nama Hilmy Riva’i yang santer diperbincangkan sebagai pemegang restu dari bupati.

“Itu bisa saja jadi kenyataan. Saya sebagai senior yang sudah 35 tahun mengabdi dan sebentar lagi pensiun berharap mudah-mudahan dengan terpilihnya sekda yang baru, misalkan itu benar diberikan untuk Hilmy, ya harus didukung semua pihak,” ajaknya.

Faktanya, hanya empat nama itulah yang mendaftar. Jadi, jangan sampai ada yang menggerutu di kemudian hari. “Kenapa tidak mendaftar. Pun juga yang daftar, kalau tidak dipilih ya jangan menggerutu. Karena kan tidak mungkin semua jadi sekda,” tuturnya.

Yang terpilih pun, tetap harus banyak belajar. Sehingga terbangun komunikasi yang baik antara SKPD di Pemda Kabupaten Cirebon yang dikomandoi oleh bupati dan sekda. “Sehingga berjalan seuyunan. Nantinya Kabupaten Cirebon akan bangkit,” imbuh dia.

Iis mengaku tidak tahu-menahu terkait dugaan sepinya pendaftar itu, lantaran bupati sudah menyiapkan putra mahkota. Sehingga terjadi adanya indikasi pemboikotan dari para eselon 2.

“Intinya, kalau ingin jadi sekda, ya harus daftar dulu lah. Itu hak. Saya yakin, ketika ada yang mendaftar, bupati pasti menerimanya. Tidak ada dasarnya bupati menolak pendaftar sekda. Bupati tidak bisa menolak. Kalau menolak, dasarnya apa?” tanya dia.  

Mantan kepala BKPSDM itu pun menegaskan, pihaknya mengharapkan dengan adanya pergantian sekda nanti, IPM Kabupaten Cirebon naik. Kalau itu terjadi, bisa menjadi prestasi. Selama ini, IPM turun terus. Dari posisi ke-18 menjadi ke-22.

“Jadi harus ada target. Kita doakan saja, yang jadinya itu, bisa berprestasi. Kalau biasa-biasa saja, itu aneh,” tegasnya.

Karena, lanjut Kadinsos itu, satu tahun ke depan sudah masuk tahun politik. Sekaligus tahun pertanggungjawaban bupati. “Ini juga bukan hanya pertanggungjawaban tahunan. Tapi sekaligus pertanggungjawaban akhir masa jabatan. Di situ pertaruhannya. Korpri ingin, dia yang menjadi sekda benar-benar yang terbaik. Memiliki rekam jejak bagus. Cakap dan mampu memimpin,” imbuhnya.

Terpisah, Sekretaris Repdem Warcono Semaun, menjelaskan empat orang pendaftar seleksi Sekda Kabupaten Cirebon harus bertarung maksimal, dengan mengeluarkan seluruh kemampuan yang dimiliki. Dengan begitu, persaingan untuk menduduki jabatan sekda benar-benar nyata. Seleksi sekda hanya formalitas saja jika 3 peserta lainnya sebatas pemanis.

"Saya minta pak Iwan Ridwan, pak Iyan Hediyana, pak Hilmy dan pak Deni Nurcahya bener-bener bersaing. Jangan jadi pelengkap penderita. Saya yakin kalau bersaing sungguh-sungguh, seleksi sekda lebih nyata," tandasnya.

Ia juga mempertanyakan Plt Sekda Hendra Nirmala yang tidak ikut mendaftar dan berkompetisi dalam seleksi sekda. "Dilihat dari posisinya saat ini, pak Hendra tentu sosok pejabat yang punya peluang untuk posisi sekda. Saya pikir tidak ada konflik kepentingan kepala BKPSDM ikut serta dalam seleksi sekda," katanya.

Warcono menegaskan, takdir seseorang untuk menjadi seorang sekda belum ditentukan. Sebab, proses seleksi masih berjalan. Artinya, ada banyak pejabat yang punya peluang sama untuk bisa menjadi sekda.

"Sesungguhnya hanya Allah SWT yang punya kuasa dan bisa membolak-balikkan keadaan. Jadi, siapa pun masih punya peluang yang sama. Maka, para pejabat yang punya kemampuan harusnya berkompetisi secara sehat. Kita harap hasil kompetisi yang sehat itu menghasilkan sosok sekda yang luar biasa," tegasnya. (zen)

Sumber: