Upacara HUT RI di Kota Cirebon Terpusat di Stadion Bima Madya

Upacara HUT RI di Kota Cirebon Terpusat di Stadion Bima Madya

PERSIAPAN. Lokasi untuk pelaksanaan Upacara 17-an tingkat Kota Cirebon mulai dipersiapkan. Dispora mulai membuat tiang bendera portable di tengah lapangan Stadion Madya. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Setelah menyelesaikan hajat Hari Jadi, Kota Cirebon juga mulai mempersiapkan diri untuk melangsungkan rangkaian HUT ke-77 Republik Indonesia. Direncanakan, upacara bendera 17 Agustus tingkat Kota Cirebon, digelar di Stadion Bima Madya.

Namun, salah satu persiapan yang dilakukan, adalah membuat tiang bendera di tengah lapangan. Hal tersebut sontak membuat warga yang biasa menggunakan lapangan Stadion Madya Bima untuk berolahraga, bertanya-tanya. Pasalnya, sebuah tiang bendera sudah berdiri tegak, tepat di tengah-tengah lapangan bola Stadion Madya Bima.

Hidayat, salah seorang warga yang biasa berolahraga di kawasan tersebut pun keheranan. Bahkan ia menyatakan ketidaksetujuannya atas pembuatan tiang bendera di tengah-tengah lapangan sepakbola tersebut.

"Itu kan sarana olahraga yang sering dipakai untuk pertindingan sepak bola amatir. Mesti jarang digunakan. Harusnya tidak ada tiang di tengah," ungkap Hidayat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Cirebon, Sutikno mengaku ia juga banyak menerima pertanyaan dan keluhan terkait pembuatan tiang bendera tersebut.

Namun dijelaskan Sutikno, tiang bendera di tengah lapangan tersebut memang sengaja dibuat untuk pelaksanaan upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tingkat Kota Cirebon.

"Upacara tingkat Kota Cirebon digelar di Lapangan Madya Kawasan Stadion Bima. Jadi kita siapkan, termasuk tiangnya," ungkapnya.

Namun demikian, dipastikan Sutikno, tiang bendera yang dibangun merupakan tiang portable. Sehingga setelah digunakan upacara nanti, tiang bisa dibongkar pasang dan tidak menghalangi fungsi lapangan sebagai tempat olahraga serta bermain bola.

"Tiangnya itu kan bersifat portable, dan akan dibongkar kembali setelah upacara selesai. Setelah itu, kita rapikan kembali," lanjutnya.

Masih menurut Sutikno, di lapangan Stadion Madya Bima, memang ada tiang bendera di pinggir lapangan. Namun untuk pelaksanaan upacara 17-an, letak tiang tersebut tidak memenuhi ketentuan upacara kenegaraan. Sehingga pihaknya membuat tiang bendera portable di tengah lapangan.

"Ada tiang yang berada di pinggir lapangan, tapi itu tidak memenuhi ketentuan Tata Upacara Militer (TUM). Sehingga pembawa bendera tidak dapat bermanuver. Jadi kami buat yang portable di tengah," jelas dia.

Dengan demikian, ia pun meminta kepada masyarakat, terutama warga yang sering berolahraga di Stadion Madya Bima untuk sementara bisa memaklumi.

"Sebagai rasa nasionalisme, lapangan dipakai sebentar. Upacara setahun sekali. Nanti kita rapikan seperti semula, itu saja. Kami mohon masyarakat bisa mengerti," tandasnya. (sep)

Sumber: