Deklarasi Pahlawan Nasional, Masyarakat Kota Wali Dukung Ki Bagus Rangin

Deklarasi Pahlawan Nasional, Masyarakat Kota Wali Dukung Ki Bagus Rangin

PAHLAWAN. Para pemuda di RW 04 Pesayangan, Panjunan mendeklarasikan dukungan terhadap Ki Bagus Rangin sebagai pahlawan nasional, disaksikan langsung Sultan Keraton Kacirebonan ke IX, Pangeran Raja Abdulgani Nata Diningrat. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT --

Ayah dari Bagus Rangin adalah Buyut Sentayem alias Buyut Tayem. Bagus Rangin mempunyai tiga orang saudara, kakaknya bernama Buyut Bangin dan kedua adiknya bernama Buyut Salimar serta Bagus Serit (Bagus Serit juga menjadi pejuang melawan penjajah). 

Kisah perjuangan Bagus Rangin nyaris tenggelam, karena masyarakat Indonesia lebih mengenal perang Diponegoro. Di Cirebon, ada perang melawan penjajah Belanda yang telah berlangsung sebelum Perang Diponegoro. Perang itu dikenal masyarakat setempat dengan nama ‘Perang Kedongdong’. 

Perang tersebut berlangsung pada 1802 - 1818, dengan tokoh pejuangnya yang bernama Ki Bagus Rangin. Almarhum Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat mengatakan bahwa perang itu merupakan pemberontakan besar pertama di Pulau Jawa dalam melawan penjajah Belanda, sebelum Perang Diponegoro. 

BACA JUGA:Perayaan HUT RI di Desa Sampih, Perempuan yang Berusia 77 Tahun Terima Hadiah Spesial

Perlawanan yang dilancarkan Ki Bagus Rangin sempat membuat pasukan kompeni kewalahan. Apalagi, perjuangan Ki Bagus Rangin mendapat dukungan dari masyarakat luas. Setelah rakyat Karaseidenan Cirebon terbangun kesadarannya sehingga mereka bergerak bersama Bagus Rangin.

Pertempuran yang terjadi antara pasukan Bagus Rangin dan pasukan kolonial Hindia Belanda pertama kalinya berlangsung pada 25 Februari 1806. Hal ini sesuai dengan resolusi Pemerintah Kolonial di Hindia Belanda yang menyebutkan ada kerusuhan sosial di daerah Cirebon pada tanggal tersebut.

Sumber: