Ojol Tunggu Keputusan Tarif dari Vendor

Ojol Tunggu Keputusan Tarif dari Vendor

ORDER NAIK. Pengemudi ojek online di Kabupaten Majalengka menolak melakukan mogok masal, dan menunggu ketentuan tarif terbaru dari vendor.--

RAKYATCIREBON.ID, MAJALENGKA – Ongkos transportasi kendaraan umum seperti angkot, bus maupun ojek pangkalan kini mulai menyesuaikan harga akibat kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak). Termasuk di wilayah Kabupaten Majalengka, namun tidak dengan ojek online (ojol).

Bila di Majalengka para sopir angkot sempat mogok demi sosialisasi naiknya tarif atau ongkos, lain halnya dengan driver ojol yang terpaksa harus mematuhi ketentuan yang masih memberlakukan tarif lama. Tarif baru masih menunggu pengumuman dari vendor.

“Kita tidak bisa seperti para sopir angkot, yang pada hari Senin lalu mogok masal. Kita ini ada vendor yang menentukan tarifnya,” ungkap Dede, salah satu ojol di Majalengka, Rabu (7/9).

Dede menambahkan, memang ada seruan aksi untuk mogok sesama komunitas ojek online. Namun bersama teman-teman ojol Majalengka lainnya, mereka sepakat untuk wilayah Kabupaten Majalengka tidak akan ada mogok masal.

“Kami lebih takut pada istri dan anak yang ada di rumah. Lebih baik kami narik dan bekerja seperti biasanya. Soal rejeki, insya Allah selalu ada jalan,” ucapnya.

Ojol Majalengka lainnya, Hirmawan mengatakan dirinya sepakat untuk tetap narik di tengah situasi kenaikan harga BBM yang disusul naiknya sejumlah barang kebutuhan pokok lainnya.

“Soal tarif yang naik, kita masih menunggu ketentuan tarif dari informasi resmi yang datang dari vendor. Saat ini masih harga lama,” ungkapnya.

Baik Dede maupun Hirmawan dan ojol lainnya sepakat, justru dengan adanya kenaikan harga BBM mereka rasakan cukup banyak orderan grabfood maupun yang minta diantarkan.

“Saat ini di SPBU manapun selalu ngantre, yang kami rasakan justru orderan meningkat. Makanya, siasat kami sebelum kerja malamnya atau pagi harinya kita isi full tangki motor kita,” ungkap driver Ojol di wilayah Majalengka kota ini. (hsn)

Sumber: