BBM Naik, Ojol Menjerit

BBM Naik, Ojol Menjerit

TEMUI OJOL. Walikota Cirebon Nashrudin Azis, Ketua DPRD Ruri Tri Lesmana menemui massa dari pengemudi ojol yang melakukan aksi di depan Balaikota Cirebon, kemarin. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON--

CIREBON, RAKYATCIREBON.ID - Gelombang aksi penolakan terhadap kebijakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Cirebon tak hanya berasal dari kalangan mahasiswa. Rabu (7/9) kemarin, ribuan pengemudi ojeg online (Ojol) pun tumpah ruah turun ke jalan, melakukan aksi demonstrasi menyampaikan aspirasinya.

Ribuan pengemudi ojol gabungan dari beberapa aplikator di Cirebon tersebut, memulai aksinya dengan berkumpul di Jalan Tuparev. Kemudian melakukan aksi long march menuju tujuan utama di depan gedung Balaikota Cirebon.

Sebelum sampai di Jalan Siliwangi, massa ojol pun sempat berorasi dan melakukan aksi bakar ban di persimpangan Gunung Sari. Sampai akhirnya melanjutkan long march ke Jalan Siliwangi.

Di depan gedung balaikota, massa aksi pengemudi ojol kembali melakukan orasi menyampaikan beberapa tuntutan.

Korlap aksi Keluarga Besar Online R2 Cirebon Raya (KBOCR), Iswanto menyampaikan, dengan mengedepankan hastag #OjolMenjerit, ribuan pengemudi ojol yang turun aksi kemarin membawa 11 petisi.

BACA JUGA:Salam Satu Aspal! Ojol Cirebon Bergerak Tolak Kenaikan BBM

"Hari ini kita aksi dan alhamdulillah kondusif. Hari ini kami membawa 11 petisi, yang merupakan tuntutan dampak kenaikan BBM. Kami membawa 11 petisi, untuk diserahkan kepada pimpinan daerah setempat," ungkap Iswanto.

Sebelas petisi yang dibawa massa aksi Ojol, tak hanya menolak kenaikan BBM, meskipun itu yang menjadi tuntutan utama. Akan tetapi, mereka juga meminta pemerintah untuk memastikan status hukum profesi mereka sebagai pengemudi ojeg online.

"Point terakhir, kami juga meminta agar kepolisian memaksimalkan patroli keamanan di malam hari. Untuk memastikan keselamatan ojol yang bekerja 24 jam," tegas Iswanto.

Petisi yang disampaikan, dan diterima langsung oleh Walikota Cirebon Drs H Nashrudin Azis SH kemarin, diharapkan bisa memberikan jawaban serta kepastian kepada mereka yang sesuai dengan harapan.

"Petisi ini mudah-mudahan menjadi notulensi yang memuaskan bagi kami. Garis besarnya, kami menolak kenaikan BBM, dan meminta payung hukum untuk ojeg online. Karena belum dipandang sepenuhnya oleh instasi pemerintah," kata Iswanto.

BACA JUGA:Tarif Angkot Kota Cirebon; Umum Rp6000, Pelajar Rp4000

Sementara itu, Walikota Cirebon, Nashrudin Azis, bersama Ketua DPRD Kota Cirebon, Ruri Tri Lesmana kembali menemui massa aksi yang menyuarakan aspirasinya.

Azis kembali menegaskan, bahwa sudah menjadi keharusan, semua aspirasi yang disampaikan akan dibawa ke pusat dalam bentuk rekomendasi.

Sumber: