Penerapan Koridor Dua Trans Cirebon Ditunda, Imbas Kenaikan Harga BBM
DITUNDA. Rencana penerapan koridor dua Bus Rapid Transit (BRT) atau Trans Cirebon ditunda, karena kenaikan harga BBM. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON--
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Rencana penambahan koridor baru untuk jalur operasional Bus Rapid Transit (BRT) atau Trans Cirebon yang sudah direncanakan akan mulai diberlakukan bulan September ini, sepertinya akan ditunda.
Penundaan tersebut disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kota Cirebon, Andi Armawan saat diwawancarai Rakyat Cirebon, kemarin.
Sebagaimana diketahui, sudah lebih dari satu tahun, sejak diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat, HM Ridwan Kamil, Trans Cirebon resmi mengaspal dengan koridor jalur lingkar luar Kota Cirebon.
Namun dalam perjalanannya, hingga saat ini ternyata dengan koridor lingkar luar Kota Cirebon ini, Trans Cirebon belum bisa melayani kebutuhan masyarakat akan angkutan umum transportasi masal. Cenderung lebih banyak dinikmati oleh masyarakat yang hanya ingin berkeliling Kota Cirebon.
Dari hasil sidak Komisi I DPRD, salah satu penyebabnya adalah, karena koridor jalur Trans Cirebon saat ini belum menyentuh titik-titik pusat keramaian publik maupun pusat perbelanjaan yang banyak menjadi tujuan masyarakat.
Oleh karena itu, Dishub pun bersama semua stakeholder terkait, baik pengelola BRT maupun Organda merencanakan untuk membuka koridor baru yang sedikit masuk di wilayah tengah perkotaan.
Dari hasil pembahasan, informasi yang berhasil dihimpun Rakyat Cirebon, rute untuk koridor dua ini pun sudah disusun. Dimulai dari titik keberangkatan di Terminal Dukuh Semar, masuk Jalan Ahmad Yani - Jalan Katiasa - lurus ke arah simpang lima Kebon Pelok - terus melalui kantor Kelurahan Argasunya hingga daerah Kedung Krisik.
Kemudian kembali, namun tidak lurus ke Jalan Katiasa, melainkan menuju Jalan Jenderal Sudirman, belok ke Kalitanjung - belok kanan ke Jalan Evakuasi, hingga ke Bypass. Belok kanan ke Jalan Pemuda - Jalan Cipto MK - Jalan Tentara Pelajar - Jalan Sukalila - Jalan Siliwangi - Jalan Veteran arah Mapolres Cirebon Kota - Jalan Sisingamangaraja - Jalan Benteng - Jalan Yos Sudarso - berbelok hingga ke Jalan Pulasaren - Pasar Jagasatru - Jalan Elang Raya hingga kembali ke Terminal Dukuh Semar.
Kadishub mengatakan, rencana penerapan koridor baru ini akan menunggu, karena masih belum dilaporkan kepada pimpinan daerah.
"BRT kena imbas dari kenaikan BBM. Koridor dua ini kita bertahap dulu lah. Saat ini kita selesaikan tarif dulu," ungkap Andi.
Ditambahkan Andi, konsep jalur dan rute untuk koridor dua memang sudah dibahas dan sudah disepakati semua pihak. Sehingga, meskipun masuk ke perkotaan, semaksimal mungkin tetap tidak bersinggungan dengan jalur angkutan umum yang sudah ada.
"Sudah ada konsep jalurnya. Nanti kita laporkan ke pak wali dulu. Satu-satu dulu lah ya," tandasnya. (sep)
Sumber: