Coba-coba Pemimpin Perempuan, Wacana Duet Ayu-Ismi Tunggu Restu Partai Politik
Hj Ismiyatul Fatihiyah Yusuf--
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Nama Wakil Bupati Cirebon Hj Wahyu Tjiptaningsih SE MSi dalam seminggu terakhir, menjadi buah bibir. Dipasang-pasangkan dengan sejumlah tokoh politik di Kabupaten Cirebon. Mulai dengan Ketua DPD PKS, H Junaedi ST, kemudian Ketua DPD Golkar, Teguh Rusiana Merdeka SH.
Kali ini, Ayu begitu sapaan akrab istri mantan bupati Sunjaya ini, mendapat dukungan mayoritas dari anggota dewan perempuan di DPRD Kabupaten Cirebon. Namun tentu saja dengan syarat, harus mau disandingkan dengan salah satu anggota DPRD perempuan. Yakni dengan Hj Ismiyatul Fatihiyah Yusuf.
Diprediksi, ketika keduanya disandingkan akan menjadi pasangan ideal. Yakni pasangan partai besar, PDIP-PKB. Selain itu, jadi representasi perwakilan antara Cirebon timur dengan barat.
Salah satu anggota dewan perempuan, Nana Kencanawati mengaku sepakat ketika keduanya dipasangkan. Bisa dibilang, menjadi pasangan fenomenal. Karena, di Kabupaten Cirebon belum pernah ada pasangan bupati dan wakil bupati perempuan.
"Kami setuju-setuju saja. Barangkali kepemimpinan perempuan lebih baik. Biasanya kan perempuan itu memiliki daya juang lebih tinggi, nggak neko-neko," kata Nana ditemui Rakyat Cirebon, Senin (19/9).
Dia mengingatkan, meski gelaran pilkada masih jauh, agar keduanya bisa memiliki komitmen dan menyatukan visi misi. Chemistry-nya pun harus dibangun sedini mungkin.
"Jangan sampai ada dusta di antara keduanya. Kalau dari awalnya A, harus dituntaskan. Jangan sampai berubah di tengah jalan," imbuh dia.
Sementara itu, Ayu mengaku saat ini, dirinya akan menyelesaikan tugas terlebih dulu sebagai wakil bupati. Sampai akhir masa jabatannya selesai. Baginya, ketika diberikan amanah, akan dipergunakan semaksimal mungkin untuk kemakmuran masyarakat melalui program-program sesuai kewenangannya.
Adapun terkait aspirasi dari kalangan dewan perempuan, menurutnya sangat dimungkinkan, karena sejauh ini sudah terbangun hubungan emosional. Ia pun tidak mempersoalkannya.
"Kita sering kumpul-kumpul. Jadi hubungan emosionalnya sudah terbangun. Kalau mereka menghendaki, untuk perempuan lebih maju, tidak ada salahnya juga," katanya.
Prinsipnya, kata Ayu, perempuan tidak bisa dipandang sebelah mata. Terbukti, saat ini wakil rakyat dari unsur perempuan mampu memperjuangkan aspirasi rakyat. Artinya, dewan perempuan memiliki kompetensi yang setara dengan kaum laki-laki.
"Artinya, kalau saya didorong dengan teman-teman perempuan, sah-sah saja. Tinggal lihat garis tangannya saja. Yang pasti, semua ada mekanismenya. Barangkali dewan perempuan ini punya penilaian terhadap saya. Mungkin karena saya banyak turun ke masyarakat. Seringkali memberikan solusi atas persoalan-persoalan yang dialami masyarakat," tegasnya.
Sehingga, dirinya kini diharapkan bisa maju dalam kontestasi Pilkada 2024 nanti. Bahkan mendapat karpet merah, asal mau disandingkan dengan wakil rakyat perempuan.
Sementara Hj Ismiyatul Fatihiyah Yusuf, mengaku berterima kasih atas dukungan yang diberikan untuknya. Tentu, dukungan itu bukan tanpa sebab. Hanya saja, sebagai anggota partai politik, tentu ada mekanisme yang harus ditempuh.
"Saya sih berterima kasih atas dukungan ini. Khususnya kepada teman-teman dewan perempuan. Soal itu (kepastian maju di pilbup, red) kita serahkan ke mekanisme partai masing-masing. Kalau memang dukungan diberikan, kenapa tidak? Saya pasti siap," tegasnya.
Ismi--sapaan untuknya melihat kepemimpinan Ayu saat ini, cukup baik. Tentu, ketika bisa dipasangkan dengannya, akan ada dinamika sekaligus warna baru dalam konstalasi politik ke depan.
"Bu Ayu ini bagus ya. Saat ini kan menjadi tokoh perempuan. Jadi, kalau menurut saya, kepemimpinan perempuan bisa lebih baik. Jauh lebih care dan tidak neko-neko," pungkasnya. (zen)
Sumber: