Kota Cirebon Segera Miliki Ikon Replika Pedati Gede

Kota Cirebon Segera Miliki Ikon Replika Pedati Gede

PEMBANGUNAN. Pengerjaan fisik taman replika Pedati Gede di kawasan BAT, Lemahwungkuk, terus dikebut. Rencananya, akhir tahun 2022, Kota Cirebon memiliki ikon baru replika Pedati Gede. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON--

CIREBON, RAKYATCIREBON.ID - Pada akhir tahun 2022, Kota Cirebon akan memiliki ikon baru. Yakni taman replika Pedati Gede. Saat ini, pembangunannya sedang berjalan di kawasan BAT, Lemahwungkuk.

Sampai Kamis (29/9) kemarin, pengerjaan fisik taman masih terus dilakukan. Hanya saja, untuk pembuatan replika Pedati Gede dengan ukuran 1:1 dengan aslinya, tidak dilakukan di lokasi.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Cirebon, Wandi Sofyan SSTP menyampaikan, sementara proyek fisik terus berjalan, pembuatan replika pun sedang dilakukan. Pembuatan replika Pedati Gede dikerjakan di sebuah workshop di Bandung.

"Replikanya dibuat di workshop di Bandung. Ada unsur kayunya, ada unsur komposit besinya. Replikanya saja. Tapi ukuran sama dengan aslinya yang ada di Pekalangan," ungkap Wandi.

BACA JUGA:Polisi Tetapkan 4 Tersangka Perundungan Terhadap Anak Disabilitas

Untuk penyempurnaan pembuatan replika tersebut, lanjut dia, pengerjaannya melibatkan berbagai unsur. Mulai dari seni rupa, unsur ahli konstruksi, hingga sejarawan. Untuk memastikan setiap bentuk yang dibuat serupa dengan aslinya.

Tak hanya itu, penyempurnaan bentuk replika agar benar-benar sesuai, juga akan dilakukan dengan melakukan kajian melibatkan budayawan. Termasuk mengakomodir hasil kajian di Museum Belanda.

"Kita akan sempurnakan dengan hasil kajian di museum Belanda. Jadi semua unsur terlibat. Seniman dari unsur seni rupa, konstruksi, termasuk sejarawan dari ITB," paparnya.

Dikatakan Wandi, pihaknya akan berkunjung untuk meninjau progres pembuatan replika Pedati Gede di Bandung.

"Nanti dibawa ke sini tinggal rakit. Besok saya akan tinjau ke Bandung. Selesai sekitar akhir November sudah full bisa dibawa," ujarnya.

BACA JUGA:APBD 2023 Surplus Rp28 Miliar?

Ditambahkan Wandi, dari sisi pengerjaan secara keseluruhan, dengan mempertimbangkan kondisi kenaikan harga belakangan ini, pihak DPRKP akan mengajukan tambahan anggaran. Karena harga yang tertera, adalah harga material saat perencanaan. Dan sekarang mengalami fluktuasi. Sehingga perlu disesuaikan.

"Nanti akan ada addendum, supaya ada unsur komposit yang lebih banyak untuk daya tahan. Dari dua miliar keseluruhan, nanti kita nambah anggaran melalui addendum, sekitar 300 juta. Dampak kenaikan eskalasi harga saja, sudah kita konsultasikan dengan pimpinan. Mekanismenya nanti kita serahkan kepada BPKPD," tandasnya.

Sumber: